Thursday, March 12, 2009

SCIENCE VERSUS BIBLE


Pertanyaan yang sering saya temui: "Apakah Alkitab masih relevan dengan science modern?" Di balik pertanyaan tersebut ada nuansa pertentangan antara Alkitab dengan science.

Sesungguhnyha science yang BENAR seharusnya tidak bertentangan dengan Kitab suci yang BENAR. (Kata "BENAR" sini patut di perhatikan dengan seksama. Tidak semua science itu benar. Dan juga tidak semua kitab yang diakui oleh masing-masing agama sebagai Kitab Sucinya adalah sungguh-sungguh Kitab Suci yang diwahyukan olah Allah Sang Pencipta. Dalam hal ini saya percaya bahwa kitab suci agama Kristen - 39 pasal kitab Perjanjian Lama dan 27 pasal kitab Perjanjian Baru - adalah kitab-kitab yang diwahyukan oleh Allah. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut di dalam pembahasan yang lain).

Science itu adalah interpretasi terhadap alam ciptaan Tuhan (wahyu umum). Sedangkan Teologi atau pelajaran agama adalah interpretasi terhadap Alkitab (wahyu khusus).
  • SCIENCE (interpretasi) ---> ALAM (fakta/berasal dari Allah)
  • TEOLOGI (interpretasi) ---> ALKITAB (fakta/berasal dari Allah)
Karena science adalah hasil interpretasi, maka science tidak dapat disejajarkan dengan Alkitab. Sebagai hasil interpretasi, science hanya bisa disejajarkan dengan Teologi (atau pelajaran agama) yang juga adalah hasil interpretasi.
  • SCIENCE // TEOLOGI
  • ALAM // ALKITAB
Alam dan Alkitab keduanya berasal dari Allah, keduanya tidak mungkin salah dan keduanya tidak mungkin saling berkontradiksi. Sedangkan science dan teologi adalah hasil interpretasi, maka keduanya mungkin bisa terjadi kesalahan dan keduanya bisa saling berkontradiksi.

SCIENCE (interpretasi) ---> mungkin salah
TEOLOGI (interpretasi) ---> mungkin salah
ALAM (fakta) ---> tidak mungkin salah
ALKITAB (fakta) ---> tidak mungkin salah

Jika ada pertentangan antara science dengan fakta yang terdapat di dalam alam maka sudah pasti science salah. Demikianpula jika terjadi pertentangan antara teologi dengan Alkitab, sudah pasti teologi bersalah.
  • SCIENCE x ALAM = SCIENCE SALAH
  • TEOLOGI x ALKITAB = TEOLOGI SALAH
Jika terdapat pertentangan antara science dengan teologi maka kemungkinannya adalah: salah satunya salah atau kedua-duanya salah.

SCIENCE x TEOLOGI = ....
  • Science benar, teologi salah, atau
  • Science salah, teologi benar, atau
  • Keduanya salah (Science salah, teologi juga salah)
  • (tidak ada alternatif keempat: Science benar, teologi benar).
Sedangkan antara alam dan Alkitab tidak mungkin ada pertentangan, karena kedua-duanya berasal dari Allah. Jikalau terdapat perbedaan pandangan antara ilmuwan dengan rohaniwan, maka kedua pihak harus menguji kembali pandangan mereka masing-masing. Ilmuwan harus meneliti kembali apakah penyelidikannya terhadap alam sudah benar. Rohaniwan juga harus meneliti kembali apakah penyelidikannya terhadap Kitab Suci sudah benar. [VB]

PEMBUKTIAN KEBERADAAN AIR BAH SEBAGAI BANJIR GLOBAL



“Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.” (2 Petrus 3:5-6)

I. TIGA MACAM PANDANGAN MENGENAI KEBERADAAN AIR BAH:
  1. Air bah sebagai banjir lokal.
  2. Air bah sebagai banjir global.
  3. Kisah air bah hanyalah sebuah mitos.


II. PEMBUKTIAN KEBERADAAN AIR BAH SEBAGAI BANJIR GLOBAL BERDASARKAN ALKITAB

1. Terminologi
Kata yang dipakai dalam Perjanjian Lama untuk menerangkan peristiwa ini air bah ialah mabbul. Di luar cerita dalam Kejadian 6-11 kata ini hanya terdapat dalam Mazmur 29:10, dan kata itu harus diterima artinya sebagai air meluap secara besar-besaran, seperti yang dibicarakan dalam Kejadian. Dalam LXX istilah mabbul diterjemahkan kataklysmos, dan kata ini dipakai juga dalam Perjanjian Baru untuk menerangkan kejadian yang sama (Mat 24:38-39; Luk 17:27; 2 Pet 2:5)

2. Ketinggian Air (Kej 7:19)
Bagaimana mungkin banjir yang begitu tinggi yang menutupi puncak gunung dapat disebut sebagai banjir lokal? Dapatkah air tegak berdiri di suatu tempat hingga menutupi puncak gunung, dan dapat tidak mengalir ke tempat yang lain?

3. Lamanya Banjir (Kej 7:24).
Tidak pernah terjadi bahwa banjir lokal yang begitu dahsyat dapat menggenangi suatu kawasan dalam waktu yang begitu lama, kecuali genangan air dalam skala kecil seperti danau. Jikalau yang terjadi adalah banjir dalam skala kecil, maka sebuah bahtera yang besar tidak diperlukan untuk menyelamatkan binatang-binatang dari kepunahan. Cukuplah dengan cara mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, maka semuanya akan selamat.

4. Ukuran Bahtera (Kej 6:15)
Diperkirakan ukuran bahtera tersebut adalah 137 m X 23 m X 14 m (minimum) atau 183 m X 31 m X 18 m (maximum). Bahtera yang sangat besar ini sama sekali tidaklah diperlukan jika sekiranya air bah itu hanya bersifat lokal. Nuh memerlukan bahtera itu seakan-akan itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan kehidupan dalam suatu malapetaka yang menimpa seluruh bumi.

5. Jarak Antara Tempat Semula Dengan Tempat Bahtera Terdampar
Bahtera Nuh terdampar di gunung Ararat berjarak 800 kilometer dari posisi semula. Posisi semula adalah disekitar taman Eden (antara sungai Efrat dan Tigris). Suatu jarak yang terlalu luas untuk ukuran banjir lokal. Jarak ini lebih jauh dari jarak dari Jakarta ke Surabaya. Sebuah kapal yang sangat besar melintasi daratan yang sangat luas hanya dapat terjadi apabila banjir yang maha dahsyat yang telah menutupi seluruh puncak-puncak gunung (dan juga berarti telah menutupi seluruh permukaan bumi). Jikalau yang terjadi adalah banjir lokal, sudah pasti bahtera Nuh sudah kandas di tengah perjalanan.

6. Burung Merpati (Kejadian 8:8-9).
Burung merpati dapat terbang menepuh jarak 1000 km dan memiliki kemampuan navigasi yang sangan baik. Bila dilepas di suatu tempat burung tersebut secara naluri selalu terbang menuju ke tempat asalnya. Ketika Nuh melepas burung merpati, burung tersebut segera terbang menjelajah sekitar 800 km menuju ketempat asal mulanya. Namun burung ini kembali lagi dan karena tidak ada tempat untuknya bertengger pada areal yang sangat luas. Dari bagian ini dapat disimpulkan bahwa banjir telah melanda kawasan yang sangat luas.

7. Perjanjian (Kej 9:11)
Jikalau yang dimaksudkan dari perjanjian ini adalah Allah tidak akan lagi memberikan banjir lokal, tentunya hal ini bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi di dalam sejarah selanjutnya. Banjir lokal yang banyak memakan korban jiwa kerap terjadi di sepanjang sejarah.


III. BUKTI-BUKTI EKSTERNAL

1. Ladang Timbunan Fosil
Pada setiap daratan terdapat banyak ladang timbunan fosil. Fosil hanya terjadi apabila suatu makhluk hidup segera terkubur sebelum terjadinya pembusukan. Banyak dari fosil menunjukkan melalui bagian lembut dan berdagingnya bahwa mereka dikuburkan sebelum membusuk. Hal ini, bersamaan dengan munculnya fosil polistrata (fosil yang menembus dua atau lebih strata batuan sedimen) pada formasi Carboniferous, Mesozoic dan Cenozoic, merupakan bukti pasti bahwa materi ini telah terurai dalam waktu yang cukup cepat, bukan dalam ratusan juta tahun.

Adanya ladang timbunan fosil di seluruh dunia menunjukkan bahwa telah terjadi suatu malapetaka pada taraf yang meliputi seluruh dunia. Telah terjadi kematian dan penguburan yang cepat dari kehidupan hewan dan tumbuhan oleh suatu banjir.

Jutaan fosil ikan di pegunungan Alpen. Fosil ikan paus dan reptil di pegunungan Rockies di Kanada. Puluhan ribu fosil gajah di Siberia (Siberia berada di dekat Kutub Utara). Fosil kuda nil di dasar lapisan sungai di Sisilia. Tumpukan fosil kuda di Perancis dan di bagian lainnya di Eropa. Dan temuan fosil-fosil di berbagai kawasan dunia.

2. Terbentuknya Batu-batuan Sedimen
Batu-batuan sedimen adalah batu-batuan yang terbentuk oleh hanyutan air (endapan lumpur). Jenis batu-batuan yang terdapat di kulit bumi: Batu-batuan sedimenter 75 %, batu-batuan vulkanis 25 %. Batu-batuan sedimen telah menutupi sebagian besar kulit bumi, mulai dari puncak-puncak gunung yang tinggi sampai ke jurang-jurang yang dalam. Itu berarti seluruh permukaan bumi pernah digenangi oleh air dan lumpur yang tebal. Selain itu, hampir 100 % fosil yang telah ditemukan berasal dari lapisan batu sedimen. Ini menunjukkan bahwa fosil terbentuk pada saat terjadinya air bah.

3. Bukti Sejarah
  • Ilmu arkeologi memberi petunjuk bahwa pesisir pantai bagian timur Laut Tengah (tempat Nuh bermukim) merupakan tempat awal kelahiran peradaban, tempat asal mulanya perlangsung perpindahan umat manusia, serta sumber asalnya berbagai macam bahasa.
  • Tanggal termuda yang pernah dibuktikan dari sejarah peradaban yang belum terungkap sekitar 2500 tahun Sebelum Masehi.
  • Tahun tersebut adalah sekitar waktu terjadinya malapetaka air bah! Tanaman tertua yang masih hidup sampai saat ini adalah pohon pinus (Bristlecone) yang terdapat di California dan Nevada di perkirakan umurnya 4000 dan 4900 tahun, sama tuanya dengan peristiwa air bah itu.
  • Hampir setiap kebudayaan di bumi memiliki legenda tentang suatu air bah yang traumatis, di mana hanya beberapa orang yang selamat dalam suatu kapal besar.

4. Statistik Pertumbuhan Penduduk
Penganut teori evolusi mengatakan bahwa manusia telah hidup sejak 1 juta tahun yang lalu. Seandainya teori ini benar, tentulah seluruh permukaan bumi telah dipadati oleh manusia. Namun kenyataannya dari jumlah manusia yang hidup pada jaman ini tidak mendukung teori tersebut.

5. Punahnya Dinosaurus
Penganut teori evolusi beranggapan bahwa dinosaurus tidak hidup sejaman dengan manusia. Mereka berpendapat bahwa donosaurus hidup antara 65 juta sampai 200 juta tahun sebelum adanya manusia. Namun beberapa temuan telah membuktikan bahwa dinosaurus dan manusia pernah hidup sejaman:
  • Telah ditemukan ukiran pahat berbentuk binatang “archaeornis” dan “archaeopteryx” (sejenis donosaurus) yang dibuat oleh bangsa Maya kuno. Binatang ini dianggap oleh penganut evolusi telah punah 130 juta tahun yang lalu.
  • Lukisan-lukisan tentang binatang dinosaurus dari berbagai ragam jenis teolah digambarkan oleh manusia di dalam gua-gua dan dinding-dinding ngarai. Hal ini membuktikan bahwa manusia pernah hidup sejaman dengan dinosaurus. Untuk melukiskannya sudah tentu harus melihatnya.
  • Ditemukan jejak kaki manusia bersamaan dengan jejak kaki dinosaurus pada lapisan tanah yang sama di sekitar sungai Paluxy, Texas.

6. Batubara
Batubara adalah sejumlah besar timbunan tumbuh-tumbuhan yang telah membatu dan mengalami karbonisasi. Proses terjadinya batubara tidak memerlukan waktu sampai berjuta-juta tahun seperti yang diungkapkan oleh penganut teori evolusi. Ia dapat terbentuk dalam waktu yang cukup singkat melalui tekanan beban yang sangat besar. Beberapa temuan batubara yang menandai adanya air bah:
  • Ditemukan bongkahan batubara yang didalamnya terdapat binatang-binatang laut yang menunjukkan bahwa pernah terjadi malapetaka besar berupa air bah.
  • Ditemukan batubara yang terdiri dari campuran berbagai jenis kayu dalam kondisi campur aduk (kacau balau).
  • Ditemukan batubara yang berasal dari kayu pinus (bukan tumbuhan rawa seperti pada umumnya), dan dalam posisi bertumpuk-tumpuk.
  • Tumpukan kayu yang kacau balau yang bercampur dengan berbagai jenis binatang hanya dimungkinkan oleh adanya malapetaka besar berupa air bah. Dan dengan ketinggian air yang mencapai setinggi gunung telah memberi tekanan beban yang sangat besar, sehingga kayu mengalami karbonisasi dan berubah menjadi batubara.

7. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan sisa-sisa yang telah berubah bentuk dari dari binatang-binatang laut yang terperangkap dan terkubur, sebagian besar terdiri dari bagian lembut dan binatang-binatang tidak bertulang belakang. Kehadiran minyak bumi menuntut adanya suatu timbunan yang disebabkan oleh malapetaka, bencana dahsyat besar-besaran dari samudra untuk membinasakan sejumlah besar organisme binatang laut. Terbentuknya minyak bumi bukanlah persoalan waktu, akan tetapi menyangkut persoalan tekanan dan suhu. Adanya kandungan minyak bumi di setiap daratan benua dan setiap samudra menjadi bukti yang kuat bahwa pernah terjadi banjir global yang melanda seluruh permukaan bumi.

8. Kuburan-kuburan Gua
Di temukan dibeberapa tempat gua-gua yang berisi berbagai kerangka binatang serba aneh yang campur-baur secara tidak normal yang sebenarnya tidak pernah hidup bersama. Nampaknya binatang-binatang tersebut telah berjuang mendaki gunung, pencari tempat pengungsian dari banjir yang dahsyat dan hujan yang lebat. Setelah menemukan tempat perlindungan di dalam gua, yang terjadi malah mengalami nasib yang malang, yaitu terbenam dan terkubur di gua itu secara bersama-sama. Gua-gua semacam itu terdapat di Prancis, Siprus, Malta, Sisilia, Indonesia, Australia, Amerika Utara dan Selatan, Inggris, dll.



IV. SUMBER AIR
(2 Petrus 3:5-6)


Ada suatu hubungan simetri antara kisah penciptaan (Kej 1) dengan kisah air bah: Pada mulanya bumi berasal dari air, dan kemudian dibinasakan oleh air.

Awal mulanya bumi di tutupi oleh air, kemudian Allah memisahkan air yang di atas dengan air yang di bawah. Air yang dibawah dipisahkan dengan daratan. Kemudian Allah memunculkan kehidupan yang baik di bumi. Namun suatu saat kehidupan di bumi dipenuhi oleh kejahatan. Allah membinasakan kehidupan dibumi dengan cara menggabungkan darat dan laut serta mencurahkan air dari langit. Akhirnya bumi kembali ditutupi oleh air. Kesimpulannya, kalau pada awalnya dunia pernah ditutupi oleh air, maka tidaklah mustahil bila suatu hari air yang sama sekali lagi menutupi dunia yang sama.

Sebagian besar dari gunung-gunung di bumi terbentuk setelah hampir semua sedimen terdeposit. Jika gunung-gunung ini diratakan kembali (dan kantung-kantung lautan akan naik sebagai kompensasi dari turunnya sejumlah besar massa ini), maka lautan akan membanjiri seluruh bumi. Karena itu, terdapat cukup banyak air di bumi untuk melingkupi gunung-gunung kecil yang telah ada sebelum banjir itu terjadi.


V. AIR DI ATAS CAKRAWALA
(Kej 1:6-7; 7:11-12)


Cakrawala yang disebutkan pada bagian ini tidak dapat disamakan dengan cakrawalan yang ada pada jaman sekarang ini. Cakrawala pada masa itu merupakan tabir air atau semacam lapisan uap air yang sangat tebal. Adanya tabir air yang sangat tebal ini mengakibatkan iklim bumi pada masa itu jauh berbeda dengan iklim bumi pada masa sekarang ini. Tabir air tersebut melindungi bumi terhadap terpaan sinar matahari secara langsung, sekaligus merambatkan (membelokkan) sinar matahari ke permukaan lainnya di bumi, seperti kutub utara dan kutub selatan. Penangkalan dan perambatan sinar ini mengakibatkan daerah katulistiwa menjadi tidak terlalu panas dan daerah kutub tidak terlalu dingin.
Di kalangan ilmuwan ada suatu pendapat yang mengatakan bahwa pada jaman purba kala bumi ini pernah mengalami iklim global. Tidak ada perbedaan iklim di tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Suhu rata-rata pada masa itu sekitar 22oC. Seluruh tempat di muka bumi merupakan tempat yang ideal bagi kehidupan semuah makhluk. Beberapa temuan di bawah ini membuktikan keberadaan iklim global di muka bumi:

  1. Adanya spora di lapisan es kutub utara. Suatu tim ekspedisi ke kutub utara di dalam pengeborannya de dalam lapisan es terdalam telah menemukan beberapa jenis spora. Mereka berpendapat bahwa pada jaman dahulu kutub utara adalah daerah yang hijau.
  2. Ditemukan bongkahan batu bara di kutub utara. Batu bara adalah tumbuh-tubuhan yang mengalami proses karbonisasi.
  3. Jutaan fosil gajah mammoth di daerah Siberia.
  4. Ditemukan bangkai gajah mammoth di dalam bongkahan es dalam keadaan utuh (masih memiliki kulit dan bulu)

Kondisi alam yang ideal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh firman Tuhan yang mengatakan “semua itu baik” (Kejadian). Namun berkat Allah pada suatu saat dapat berubah menjadi kutuk. Tabir air yang pada masa itu melindungi bumi dari terpaan sinar matahari pada suatu saat telah menjadi sumber malapetaka besar. Karena keberdosaan manusia maka Allah menurunkan tabir air yang menjadi sumber air bah. Lapisan air yang begitu tebalnya diturunkan sekaligus selama 40 hari berturut-turut. Air yang pada awal penciptaan pernah menutupi seluruh permukaan bumi akhirnya kembali menutupi seluruh permukaan bumi. [VB]

http://victormordechai.blogspot.com/

MEMATAHKAN TEORI EVOLUSI


I. TEORI EVOLUSI

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya ide tentang teori evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles.

Tokoh Evolusi:
Carolus Linnaeus, penggagas sistem klasifikasi biologi modern, menunjukkan bahwa seluruh dunia kehidupan dapat diatur dalam hierarki yang, apabila digambarkan dalam bentuk diagram, menyerupai silsilah. Setelah Linnaeus, para naturalis sering menanggap bahwa makhluk hidup saling 'berkerabat' namun mereka belum tahu apa penyebabnya.

Jean Baptiste de Lamarck, seorang naturalis dari Perancis, adalah ilmuwan pertama yang mengajukan ide terjadinya perubahan terhadap makhluk hidup seiring dengan waktu sebagai akibat dari pengaruh lingkungan.

Charles Darwin adalah seorang naturalis Inggris yang mengikuti ekplorasi kapal HMS Beagle untuk membuat peta pelabuhan dunia pada tahun 1831. Di sepanjang perjalanan inilah Darwin meneliti berbagai hewan dan tumbuhan yang dijumpainya. Darwin berada di Kepulauan Galapagos selama kurang lebih 2 bulan dan melakukan berbagai pengamatan terhadap bermacam hewan yang ada di kepulauan terpencil itu. Melalui pengamatan ini, dan juga berbagai pengamatan lanjutan yang dilakukannya selama puluhan tahun atas koleksi hewan dan tumbuhan yang diperolehnya-lah Darwin membentuk embrio teori evolusi. Pada 1859, Darwin menerbitkan "On the Origin of Species by means of Natural Selection", yang menyajikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah ber-evolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam.

Menurut Ernst Mayr, Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:
  1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
  2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
  3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
  4. Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
  5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi

Evolusi menjelaskan sejarah makhluk hidup, hewan, tumbuhan, fungi, mikroba. Bukti pendukungnya amat banyak dan berasal dari berbagai cabang biologi: hierarki taksonomi sebagaimana ditemukan Linnaeus dan para penerusnya, fosil-fosil yang menunjukkan bahwa kehidupan di masa lalu berbeda bentuknya dengan kehidupan masa sekarang, hingga bukti genetika yang menunjukkan kesamaan antara berbagai makhluk hidup. Kini evolusi bisa dikatakan telah menjadi teori sentral dalam biologi modern -- tak salah bila ahli genetika Theodosius Dobzhansky berkata, "Nothing in biology makes sense except in the light of evolution".


II. ASUMSI DASAR TEORI EVOLUSI

  • Alam senantiasa berubah menuju kesempurnaan.
  • Spesies yang satu berubah menjadi spesies yang lain
  • Perubahan melalui mekanisme seleksi alam (Darwinisme)
  • Semua terjadi secara kebetulan, tanpa ada yang mengendalikan
  • Berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama


III. MEMATAHKAN TEORI EVOLUSI

A. UMUR BUMI DAN ALAM SEMESTA
Teori evolusi mensyaratkan bumi dan alam semesta berusia sangat tua. Beberapa pandangan menyebutkan mulai dari 30 juta tahun sampai 30 milyar tahun. Bahkan ada pandangan yang mengatakan alam semesta tidak memiliki awal dan juga akhir. Alam semesta telah ada dengan sendirinya. Pandangan ini bertentangan dengan yang tercatat di dalam Alkitab (antara 6000 sampai 10000 tahun).

1. Hukum Termodinamika
  • Hukum Pertama Termodinamika menyatakan bahwa energi pada jagad raya ini konstan atau tetap. Banyak percobaan telah menunjukkan, bahwa jumlah energi yang ada (atau ekuivalen massanya) selalu konstan, tidak peduli apapun proses konversinya. Dengan kata lain, Hukum Pertama juga menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan. Karena pada kenyataanya terdapat begitu banyak energi di jagad raya, energi itu haruslah diciptakan sebelum Hukum Pertama tersebut berlaku. Selanjutnya, karena energi tidak dapat menciptakan dirinya sendiri, maka Sesuatu yang berada di luar itu semua haruslah yang menciptakannya.
  • Konsekuensi dari Hukum Kedua Termodinamika adalah bahwa jagad raya tidaklah mungkin selalu ada, pastilah ada suatu saat di mana ia dimulai. Konsekuensi lanjutnya adalah ketika jagad raya dimulai, keadaannya jauh lebih rapi daripada sekarang ini – bukannya dalam keadaan yang amat kacau balau seperti yang diasumsikan oleh para penganut teori evolusi dan teori Ledakan Dahsyat (Big Bang)

Dalam Limitation of Science, J.W.N. Sullivan mengatakan, “Salah satu kaidah ilmu alam yang paling tidak dapat dibantah menyatakan bahwa keadaan alam semesta makin merosot, dengan perlahan tetapi pasti... kita hidup di alam yang menuju kehancuran.”

2. Medan Magnet Bumi. Pengukuran langsung terhadap medan magnet bumi selama 140 tahun terakhir menunjukkan suatu penyimpangan kekuatan yang tetap dan cepat. Pola pembusukan ini sejalan dengan pandangan teoritis bahwa terdapat suatu arus listrik dalam bumi yang menghasilkan medan magnet. Jika pandangan ini benar, maka 25000 tahun yang lalu arus listrik masih dalam jumlah yang begitu besar sehingga struktur bumi tidak akan sanggup menahan panas yang dihasilkannya. Hal ini menimbulkan pemikiran bahwa usia bumi tidaklah lebih dari 25000 tahun.

3. Kadar Erosi. Lebih dari 27 miliar ton sedimen, terutama dari sungai-sungai, telah memasuki lautan setiap tahun. Tentu saja, kecepatan perpindahan sedimen tidak konstan dan telah semakin lambat karena lapisan atas yang lebih tidak padat telah hilang. Tetapi, seandainya kecepatan tersebut adalah konstan, maka sedimen yang mengalir ke laut tersebut pastilah telah terakumulasi hanya dalam waktu 30 juta tahun. Karena itu, benua dan lautan tidak mungkin berusia satu miliar tahun.

Para penganut evolusi percaya bahwa benua-benua telah ada selama satu miliar tahun. Tetapi benua-benua telah tererosi dengan kecepatan yang hanya mungkin terjadi apabila usia benua tersebut hanya sekitar 14 juta tahun.

4. Kadar Helium. Atmosfir memiliki kandungan helium yang berusia kurang dari 40000 tahun, didasarkan pada jumlah produksi helium dari pembusukan uranium dan thorium. Tidak diketahui bagaimana caranya sejumlah besar helium dapat terlepas dari atmosfir. Dapat disimpulkan usia atmosfir masih muda.

5. Keberadaan gas dan minyak tekanan tinggi dalam batuan berpori menunjukkan bahwa fluida tersebut hanya mungkin terbentuk atau terselubung dalam waktu kurang dari 10000 tahun lalu. Bila telah terperangkap lebih dari waktu tersebut, maka kebocoran yang terjadi pastilah telah menurunkan tekanan sampai tingkat yang jauh lebih rendah dari yang ada sekarang.

6. Debu Meteor. Tidak pernah ada suatu laporan otentik tentang penemuan jejak meteor pada materi sedimen. Jika sedimen yang memiliki kedalaman rata-rata 1 ½ mil telah ada selama ratusan juta tahun, maka seharusnya banyak jejak meteor yang dapat ditemukan karena meteor telah secara teratur jatuh pada permukaan bumi. Karena itu, sedimentasi tampaknya telah terdeposisi secara cepat, dan lebih lanjut lagi, karena tidak ada laporan tentang jejak meteor di balik sedimen, maka jejak tersebut pastilah telah terbentuk pada waktu yang belum begitu lama.

Apabila kecepatan akumulasi debu meteor pada bumi adalah seperti yang diasumsikan, maka dalam waktu 5 juta tahun akan tertimbun sedalam 182 kaki debu. Karena kandungan nikel pada debu ini tinggi, maka seharusnya terdapat kadar nikel yang amat sangat tinggi pada batuan kristal di bumi. Kenyataannya tidak ditemukan konsentrasi nikel yang tinggi baik di daratan maupun lautan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa usia bumi sebenarnya masih muda.

Jika usia bulan miliaran tahun, maka seharusnya di sana telah terakumulasi debu angkasa yang sangat tebal hingga mencapai kedalaman 1 mil. Sebelum ada instrumen peneliti ditempatkan di bulan, NASA sangat kuatir bahwa astronotnya akan tenggelam dalam lautan debu. Hal ini ternyata tidak terjadi, hanya sedikit sekali debu angkasa yang ditemukan di permukaan bulan. Kesimpulannya : bulan masih muda.

7. Matahari terus menyusut. Sejak tahun 1836, lebih dari 100 pengamat pada Royal Greenwich Observatory dan U.S. Naval Observatory telah melakukan pengukuran visual langsung yang menunjukkan bahwa diameter matahari mengecil dengan kecepatan 0,1% setiap abad atau sekitar 5 kaki setiap jam. Lebih lanjut, catatan tentang gerhana matahari menunjukkan bahwa pengerutan cepat ini telah berlangsung selama 400 tahun terakhir. Beberapa teknik tidak langsung juga mengkonfirmasikan kejatuhan gravitasi ini, meskipun kecepatannya hanya diperkirakan 1/7 nya saja. Menggunakan data yang paling konservatif, dapat disimpulkan bahwa apabila matahari telah ada satu juta tahun yang lalu, maka ukurannya pastilah sangat besar sehingga kondisi bumi akan sangatlah panas sehingga tidak satu bentuk kehidupan pun dapat bertahan. Meskipun demikian, para penganut evolusi masih tetap memaksakan pendapat bahwa satu juta tahun yang lalu semua bentuk kehidupan sama keadaanya dengan sekarang, dan telah menyelesaikan semua tingkat evolusinya yang telah berlangsung selama ribuan juta tahun sebelumnya.

8. Komet-komet periode singkat membakar sebagian massanya setiap kali mereka melewati matahari. Dengan demikian, tidak akan ada lagi sisa dari komet-komet tersebut setelah 10 ribu tahun. Tidak ada sumber yang dikenal dapat menggantikan komet. Jika komet terjadi pada waktu yang sama dengan tata surya, maka usia tata surya harus kurang dari 10 ribu tahun.

9. Radiometrik. Masyarakat telah sangat dikecohkan tentang keandalan teknik penelusuran radiometrik (metode Potassium-Argon, metode Rubidium-Strontium dan metode Uranium-Thorium). Banyak dari usia yang diumumkan dapat diperiksa menggunakan perbandingan dengan usia yang diperkirakan untuk fosil-fosil yang melekat pada batuan yang diperiksa dengan teknik penelusuran radiometrik. Pada lebih dari 300 kasus yang telah dipublikasikan (hampir separuhnya), hasil penelusuran radiometrik mengalami kesalahan paling tidak satu generasi geologis, hal mana menunjukkan kesalahan fatal pada metodologinya. Satu pertanyaan yang tidak dapat dijawab adalah, “Berapa banyak hasil pemeriksaan yang tidak diumumkan karena salah ?”


B. FOSIL DAN LAPISAN BUMI

1. Kolom Geologi. Tidak seorang pun di dunia dapat menemukan tempat yang disebut sebagai “Kolom Geologis”. Di Grand Canyon sekalipun, hanya dapat ditemukan suatu fraksi kecil dari kolom imajiner ini.

Pada formasi batuan di Utah, Pennsylvania, Missouri dan Kentucky, jejak kaki manusia yang dianggap berusia 150 sampai 600 juta tahun telah ditemukan dan diperiksa oleh berbagai badan berwenang. Di sini jelas terdapat kesalahan besar secara kronologis.

Kenyataan bahwa tidak ada “ketidaksesuaian” global pada lapisan sedimentasi bumi menunjukkan kemungkinan bahwa keseluruhan data geologis tersebut telah terdeposit secara cepat.

2. Fosil Index. Pembentukan geologis hampir selalu dicatat dengan kandungan fosilnya, terutama oleh fosil index dari beberapa hewan punah tertentu. Usia fosil dihitung dari urutan evolusi asumsi, tetapi sebaliknya, urutan evolusi juga didasarkan pada usia fosil ! Hal ini menunjukkan pengalasan melingkar. Akibatnya, prosedur ini menghasilkan banyak sekali kontradiksi.

3. Jejak Kaki di Paluxi. Jejak kaki manusia diketemukan bersebelahan dengan jejak kaki dinosaurus pada formasi batuan yang terdapat pada sungai Paluxy di Texas. Hal ini jelas menunjukkan bahwa manusia dan dinosaurus hidup pada saat dan tempat yang sama. Tetapi para penganut evolusi menyatakan bahwa dinosaurus telah punah sekitar 65 juta tahun sebelum manusia mulai ada.

4. Batubara. Banyak orang telah menemukan benda buatan manusia yang terbungkus batu bara pada waktu dan tempat yang berbeda. Misalnya terdapat sebuah rantai emas 8 karat, sebuah sendok, sebuah pemberat, sebuat pot besi, sebuah lonceng dan benda lain yang jelas merupakan buatan manusia. Banyak pula benda-benda yang dianggap salah tempat, seperti jambangan metal, sebuah sekrup, paku, sebuah koin dan sebuah boneka telah pula diketemukan terkubur jauh di dalam batuan padat. Dengan metoda penanggalan evolusi, benda-benda tersebut akan dinyatakan berusia ratusan juta tahun, tetapi sebaliknya evolusi menganggap bahwa manusia belum ada sampai sekitar 2 atau 4 juta tahun yang lalu. Pastilah ada yang salah!

5. Penanggalan radikarbon, yang telah secara benar dikalibrasi dengan menghitung jumlah lingkaran kehidupan pada pohon-pohon hidup sampai usia 3500 tahun, tidak dapat memperluas akurasinya untuk digunakan menghitung balik sisa-sia organik purba. Beberapa orang telah menyatakan bahwa kayu kuno yang ada dapat dipakai untuk memperluas jangkauan kalibrasi ini, tetapi orang-orang ini tidak pernah mengijinkan ilmuwan di luar mereka untuk memeriksa ulang data mereka. Sebaliknya, pengukuran pada ratusan situs di dunia menunjukkan bahwa konsentrasi radiokarbon pada atmosfir meningkat cukup cepat pada jaman sebelum 3500 tahun yang lalu. Jika hal ini terjadi, maka usia radiokarbon 40000 tahun sebenarnya sama dengan 5000 tahun saja!

6. Urutan vertikal fosil seringkali tidak sesuai dengan susunan yang diasumsikan oleh teori evolusi. Banyak fosil dari manusia modern (manusia yang berbentuk seperti yang ada sekarang) telah ditemukan jauh di kedalaman formasi batuan yang seharusnya berusia jutaan tahun lebih tua dari yang diperkirakan oleh teori evolusi. Bukti-bukti ini dianggap tidak ada oleh para penganut aliran evolusi.

Jika evolusi telah terjadi, catatan sejarah fosil seharusnya menunjukkan perubahan yang bertahap dan kontinu semua bentuk kehidupan dari lapisan terbawah ke lapisan teratas. Apa yang ditemukan justru sebaliknya. Banyak spesies rumit ditemukan di lapisan yang lebih bawah, di mana kesenjangan dan tidak kontinuitas muncul amat sering.

7. Kesalahan dan Penipuan Fosil. Kisah-kisah yang menyatakan bahwa manusia primitif yang berbentuk seperti kera telah ditemukan sangatlah dibesar-besarkan.

  • Apa yang disebut sebagai manusia Piltdown ternyata adalah suatu penipuan.
  • Serpihan bukti yang disebut sebagai manusia Nebraska ternyata merupakan gigi babi.
  • Penemu dari manusia Jawa (pithecanthropus erectus) belakangan mengenali temuannya sebagai seekor gibbon (kera tak berekor) besar dan selama ini ia telah mengabaikan kemungkinan kenyataan ini.
  • Louis dan Mary Leakey, para penemu Zinjathropus (yang sebelumnya disebut dengan Australopithecus), belakangan mengakui bahwa temuannya kemungkinan adalah kera.
  • Peninggalan Ramapithecus hanya terdiri dari semata-mata retakan gigi dan rahang, di mana gigi tersebut sangat menyerupai gigi baboon gelada (baboon berambut panjang) yang hidup sekarang ini.
  • Selama sekitar 100 tahun dunia telah dikecohkan untuk mempercayai bahwa manusia Neanderthal berjalan bungkuk dan berbentuk seperti kera. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa manusia tersebut sebenarnya menderita cacat akibat arthritis (tulang punggung keropos) dan kemungkinan menderita penyakit rickets (pertumbuhan tulang yang tidak sempurna pada masa muda, disebabkan oleh tidak terasimilasinya kalsium dan fosfor akibat defisiensi vitamin D).
  • Manusia Neandertal, manusia Heidelberg dan manusia Cro-Magnon, semuanya serupa dengan manusia yang hidup sekarang ini.
Hasil rekaan para artis, terutama pada bagian-bagian tubuh yang berdaging, sangatlah imajinatif dan tidak didukung oleh bukti. Lebih jauh lagi, teknik pengukuran usia yang ada masih dipertanyakan kebenarannya.

Dengan demikian yang digembar-gemborkan oleh para ilmuan tentang keberadaan manusia purba sama sekali tidak ada. Tidak ada fosil manusia setengah binatang ataupun binatang setengah manusia. Yang ada hanyalah fosil binatang atau fosil manusia. Tidak ada fosil peralihan dari binatang menjadi manusia.


C. EVOLUSI BIOLOGI

1. Asal Mula Kehidupan
Apabila seperti yang dikatakan oleh teori evolusi bahwa bumi pada bentuk awalnya memiliki oksigen pada atmosfirnya, maka semua bahan kimia yang diperlukan oleh kehidupan pastilah sudah terhilangkan oleh proses oksidasi. Tetapi jika tidak ada oksigen, maka berarti tidak ada ozon, dan dengan tidak adanya ozon maka semua bentuk kehidupan akan dengan cepat dihancurkan oleh radiasi sinar violet matahari.

Telah banyak usaha imajinatif yang gagal untuk menjelaskan bagaimana suatu sel protein tunggal dapat terbentuk dari sekian banyak atmosfir yang diasumsikan telah ada pada bumi awal. Reaksi kimia yang diperlukan semuanya cenderung untuk bergerak ke arah yang berlawanan dari yang diharapkan. Lebih jauh lagi, semua sumber energi yang mungkin, apakah panas bumi, muatan listrik, atau radiasi sinar matahari, akan menghancurkan produk protein tersebut jutaan kali lebih cepat dari waktu yang diperlukan untuk pembentukannya.

Jika saja, dengan mengabaikan semua halangan, protein dapat ditimbulkan dengan proses kebetulan, hal ini tetaplah bukan merupakan alasan yang dapat dipakai untuk mempercayai bahwa protein itu kemudian dapat membentuk sel yang hidup, terlindung oleh membran dan dapat bereproduksi dengan mandiri. Tidak ada bukti adanya suatu tahapan keadaan stabil di antara pembentukan protein alamiah yang diasumsikan dan pembentukan dari sel hidup yang pertama. Walaupun dunia ini dipenuhi dengan protein, tidak ada ilmuwan yang dapat mengajukan suatu prosedur test untuk membuktikan bagaimana suatu lompatan tingkat kerumitan ini dapat terjadi.

Sel hidup, demikian dunia ilmiah sepakat, adalah struktur paling kompleks yang pernah ditemukan manusia. Ilmu pengetahuan modern mengungkapkan bahwa satu sel hidup saja memiliki struktur dan berbagai sistem rumit dan saling terkait, yang jauh lebih kompleks daripada sebuah kota besar. Struktur kompleks seperti ini hanya dapat berfungsi apabila masing-masing bagian penyusunnya muncul secara bersamaan dan dalam keadaan sudah berfungsi sepenuhnya. Jika tidak, struktur tersebut tidak akan berguna, dan semakin lama akan rusak dan musnah. Tak mungkin semua bagian penyusun sel itu berkembang secara kebetulan dalam jutaan tahun, seperti pernyataan teori evolusi. Oleh sebab itulah, rancangan yang begitu kompleks dari sebuah sel saja, sudah jelas-jelas menunjukkan bahwa Tuhan-lah yang menciptakan makhluk hidup.

2. Generatio Spontanea. Munculnya kehidupan secara spontan (munculnya kehidupan dari materi yang tidak hidup) tidak pernah diketemukan.

3. Seleksi Alam vs Hukum Mendel. Teori seleksi alam dari Darwin beranggapan bahwa binatang yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan tersingkir atau punah. Akumulasi dari sifat-sifat baik dan menguntungkan akan menghasilkan species makhluk hidup yang lebih sempurna. Namun melalui hukum genetika Mendel diketahui bahwa perubahan yang dihasilkan melalui persilangan tidak pernah menghasilkan species yang baru. Hampir semua variasi fisik yang dihasilkan hanya berada dalam suatu kategori kehidupan tertentu. Suatu konsekuensi logis dari hukum ini dan penyempurnaannya yang dilakukan secara modern menunjukkan bahwa ada batasan tertentu untuk variasi fisik tersebut.

Sifat-sifat yang diperoleh dari luar tidak dapat diturunkan pada generasi penerusnya.

Seleksi alamiah tidak dapat menghasilkan gen baru; melainkan hanya menyeleksi dari sifat-sifat yang telah ada sebelumnya.

4. Proses kebetulan yang mustiahil. Jika proses reproduksi seksual pada tumbuhan, hewan dan manusia adalah akibat dari suatu proses evolusi, maka telah terjadi serangkai kejadian kebetulan yang jumlahnya luar biasa. Pertama, sistem reproduksi kaum jantan yang luar biasa kompleks dan berbeda haruslah secara lengkap dan mandiri berevolusi pada saat yang sama dengan proses evolusi yang terjadi pada kaum betina. Suatu peluang ketidaklengkapan yang terkecil pun akan membuat kedua sistem reproduksi menjadi tidak berguna, dan akibatnya seleksi alamiah akan menentang keberadaan mereka. Kedua, sistem fisik dan emosi dari kaum jantan dan kaum betina haruslah dapat saling menyesuaikan. Ketiga, produk dari sistem reproduksi kaum jantan (baik serbuk sari maupun sperma) haruslah memiliki keserupaan dan pada saat yang sama memiliki kesesuaian secara mekanis maupun kimiawi dengan telur produk sistem reproduksi kaum betina. Keempat, proses detail dan banyak yang muncul dalam tingkat molekul dalam telur yang telah dibuahi pastilah sudah bekerja secara luar biasa tepat dari awalnya. Proses ini hanya dapat ditiru oleh para ilmuwan secara sepotong-sepotong. Dan akhirnya, lingkungan hidup dari telur tersebut, mulai dari konsepsi sampai akhirnya dapat bereproduksi sendiri haruslah terkontrol sampai ke tingkat yang luar biasa detail. Silakan pikirkan, apakah serangkaian peristiwa luar biasa ini dapat terjadi dengan “kebetulan” saja, ataukan memang ada seorang Perancang Yang Maha Pandai yang telah menciptakan sistem reproduksi seksual.

5. Mutasi adalah satu-satunya mekanisme yang mungkin dapat menghasilkan materi genetik baru untuk proses evolusi.

Namun hampir semua akibat mutasi yang diketemukan bersifat merusak, pada banyak kasus bahkan mematikan. Tidak ada mutasi yang pernah menghasilkan bentuk kehidupan yang memiliki tingkat kerumitan dan kelayakan yang lebih besar dari bentuk asalnya. Setelah lebih dari tujuh puluh tahun setelah percobaan “lalat buah”, yang setara dengan 2700 generasi manusia, tetap tidak ada dasar kuat untuk mempercayai bahwa suatu proses alamiah atau buatan dapat menyebabkan peningkatan pada kerumitan dan kelayakan. Tidak ada perkembangan genetik yang jelas yang ditemukan meskipun telah banyak usaha non alamiah yang dilakukan untuk mempertinggi tingkat mutasi.

Tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa mutasi akan pernah dapat menghasilkan suatu organ tubuh yang baru seperti mata, telinga atau otak.

6. DNA. Dengan menggunakan teknologi komputer, telah dikembangkan suatu perbandingan susunan asam amino yang mengandung protein yang umum dimiliki oleh 47 jenis hewan dan tumbuhan hidup. Hasil dari penelitian ini sangatlah bertentangan dengan prediksi teori evolusi.

Informasi genetik yang dibawa oleh setiap sel dari tubuh manusia secara kasar sebanding dengan sebuah perpustakaan yang berisi 4000 volume buku. Dengan mengasumsikan bahwa materi dan kehidupan itu tiba-tiba saja ada, kemungkinan mutasi dan seleksi alamiah untuk menghasilkan informasi sebanyak itu sama dengan mengikuti prosedur di bawah ini terus menerus sampai 4000 volume dihasilkan :
  • (a) Mulai dengan suatu frase kalimat yang memiliki arti
  • (b) Mengetik ulang frase tersebut, tetapi karena terjadi beberapa kesalahan, maka beberapa huruf harus ditambahkan
  • (c) Memeriksa apakah frase yang baru terbentuk memiliki arti
  • (d) Jika ya, maka frase yang asli harus digantikan oleh frase yang baru
  • (e) Kembali ke langkah (b)

Untuk mengumpulkan 4000 volume yang memiliki arti, prosedur di atas harus menghasilkan anak-anak hewan jauh lebih banyak dari 10 pangkat 3000. (Sebagai pembanding untuk membayangkan berapa banyaknya 10 pangkat 3000, perlu dicatat bahwa jagad raya yang dapat terlihat memiliki atom kurang dari 10 pangkat 80 di dalamnya).

Berdasarkan observasi terakhir, DNA hanya dapat ditiru atau diproduksi ulang dengan bantuan enzim tertentu. Tetapi enzim-enzim ini hanya dapat diproduksi searah dengan DNA tersebut. Karena keduanya saling bergantung, suatu penjelasan memuaskan tentang asal mula yang satu haruslah dapat menjelaskan asal mula yang lainnya pada saat yang sama. Tak ada bukti yang dapat memberikan penjelasan alamiah tentang hal tersebut.

7. Embrio. Ketika sebuah embrio bertumbuh, ia tidak melalui tahapan dewasa dari apa yang dianggap sebagai nenek moyang evolusinya. Para ahli embrio tidak lagi memandang bahwa kesamaan luar biasa antara beberapa embrio dengan bentuk dewasa beberapa hewan sederhana sebagai suatu bukti adanya evolusi.

8. Morfologi
Persamaan pola struktur pada organisme-organisme hidup semata-mata meneguhkan fakta adanya Arsitek tunggal yang agung, yaitu Pencipta yang mempunyai pola umum untuk menciptakan berbagai jenia makhluk dengan perbedaan seperlunya sesuai dengan persyaratan hidup masing-masing.

Keberadaan organ tubuh manusia yang fungsinya tidak diketahui bukan berarti bahwa mereka adalah organ sisa atau peninggalan evolusi dari nenek moyang kita. Kenyataannya, sejalan dengan kemajuan ilmu kesehatan, fungsi sebenarnya dari hampir semua organ tersebut telah diketahui. [VB]

http://victormordechai.blogspot.com/

DAMPAK DARWINISME BAGI KEHIDUPAN


Sampai saat ini tema evolusi masih tetap di ajarkan di sekolah-sekolah. Meskipun sebagian guru tidak percaya bahwa manusia berasal dari binatang, namun serpihan-serpihan konsep evolusi masih tetap exist di dalam pelajaran berbagai pelajaran di sekolah, terutama dalam pelajaran biologi dan sejarah. Serpihan-serpihan pikiran evolusi ini menjadi penghambat para pelajar untuk sungguh-sungguh beriman kepada Kitab Suci. Di satu sisi mereka percaya bahwa alam semesta dicipta oleh Allah dalam waktu 6 hari. Namun sisi lain mereka percaya bahwa proses terjadinya manusia dan makhluk-lainnya butuh waktu jutaan tahun. Da satu sisi mereka diajarkan untuk percaya sepenuhnya pada Alkitab yang adalah firman Tuhan. Namun sisi lain mereka juga harus menerima pengajaran sekolah yang isinya bertentangan dengan firman Tuhan. Seorang murid saya dengan kebingungan bertanya kepada guru biologinya yang mengajarkan teori evolusi. Dia mempertanyakan perbedaan antara Alkitab dengan pelajaran pelajaran biologi mengenai asal mula manusia. Guru biologi tersebut menjawab, "Kebenaran dalam Alkitab tidak bisa diterapkan di dalam illmu biologi. Ini dua bidang yang berbeda." Dalam benak siswa kebenaran itu telah terkoyak-koyak. Tidak ada kesatuan di dalam kebenaran. Ketika kebenaran sudah saling berkontradiksi maka logika tidak lagi butuhkan.

Sebelum kita membongkar berbagai kesalahan yang terdapat di dalam teori evolusi di dalam tulisan saya yang lain, ada baiknya kita disadarkan dulu akan bencana yang telah ditimbulkan sebagai dampak dari teori evolusi Darwinisme. Berikut ini adalah beberapa dampak dari Darwinisme bagi kehidupan.

1. Bertumbuhnya Atheisme.
Dengan adanya teori evolusi maka atheisme memiliki dasar berpijiak dan alasan untuk membela pandangannya. Oleh karena Tuhan tidak lagi diperlukan untuk menerangkan soal penciptaan serta asal mula terjadinya alam semesta ini, maka manusiapun merasa tidak perlu lagi percaya kepada-Nya.

2. Bertumbuhnya Rasisme
Buku karangan Darwin berjudul “The origin of Species by Natural Selection” mempunyai anak judul “THE PRESEVERATION OF FAVORED RACES IN STRUGGLE FOR LIFE” (Pemeliharaan Suku Bangsa yang Terkuat dalam Pergumulan Kehidupan). Ia menulis, “Kita sedang menantikan suatu dunia di waktu dekat ini, di mana sejumlah besar bangsa-bangsa yang rendah peradabannya akan mengalami kemusnahan oleh tindakan bangsa-bangsa yang lebih tinggi tingkat peradabannya di seluruh kawasan dunia.” Teori Evolusi mengajarkan bahwa suatu bangsa lebih baik dan lebih tinggi derajatnya, sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia sederajat di hadapan Allah.

3. Pertumbuhan Komunisme, Nazisme & Fasisme
Baik Nietzsche maupun Marx sangat terpengaruh oleh teori evolusi serta paham yang menganggap makhluk yang kuat saja yang dapat bertahan hidup. Marx telah memperkenalkan paham Sosialisme, Komunisme dan paham anarki. Nietzsche mempengaruhi pikiran bangsa Jerman yang menyebabkan timbulnya Nazisme, dan filsafatnya itu juga sangat mempengaruhi Mussolini sehingga membangkitkan gerakan Fasisme di Itali. Ravi Zakharia mengatakan, “Perang Dunia II bukan dimulai dari barak-barak militer ataupun dari hasil diskusi para jenderal, melainkan dimulai dari bangku sekolah.”

4. Bertumbuhnya pahan tidak bermoral (New Morality)
Revolusi pikiran yang dicetuskan oleh Freud, Russel dan sarjana-sarjana lainnya dipengaruhi oleh Darwinisme. Oleh karena manusia telah mulai menyadari tentang dirinya sebagai makhluk “binatang” yang paling tinggi derajatnya setelah mengalami proses evolusi dan bahwa kesempurnaan diri seseorang itu tergantung pada kepuasan diri sendiri, maka paham ini telah menimbulkan gejala suburnya hubungan seks bebas, gay-revolution, kesenjangan generasi, kehancuran kehidupan rumah tangga, dan banyaknya orang-orang yang kecanduan narkoba.

5. Bertumbuhnya liberalisme dalam sistem pengajaran.
Paham evolusi telah merasuk jauh sampai ke dalam bidang filsafat pendidikan melalui filsafat pendidikan John Dewey. “Dewey adalah ahli filsafat pendidikan yang pertama yang memanfaatkan secara sistematis sekali paham Darwin.” Dewey berpendapat bahwa tidak ada kebenaran yang sesungguhnya. Yang ada hanyalah “tanggapan pemikiran yang dijamin kebenarannya.” Paham Dewey telah memainkan peranan dalam sistem pengajaran di seluruh dunia. Sikap pendidikan dan kebebasan untuk menyelesaikan persoalan diri sendiri, dan sikap menentukan tujuan hidup diri sendiri merupakan konsekwensi logis dari paham Dewey. Seseorang dapat menentukan pilihannya dalam belajar dan bekerja menurut kehendaknya sendiri. “Biarlah alam mencari jalannya sendiri.” Biarkan anak-anak menemukan dirinya sendiri. Be your self! Berbagai bentuk aturan hanya menghambat proses pertumbuhan anak. Bebaskan pendidikan dari pengaruh kekristenan. Toh, tujuan terakhir dari segala sesuatunya adalah kepuasan dalam diri sendiri – kehendak daging!

6. Bertumbuhnya paham humanisme
Oleh karena manusia dianggap tidak pernah “jatuh” ke dalam dosa, akan tetapi lebih cenderung mengalami evolusi dari tingkat “makhluk binatang” menjadi makhluk yang makin hari makin beradab, maka tidak diperlukan adanya penebusan dosa di dalam Kristus, tidak diperlukan penyesalan akan dosa-dosa, tidak diperlukan keselamatan, oleh karena evolusi adalah juruselamat bagi umat manusia! Segi pandangan evolusi ini membuat ketegasan sikap anti-Alkitab dan anti-Kristen.

7. Keraguan terhadap Firman Tuhan
Jika teori evolusi adalah benar, maka Kejadian 1 pasti salah. Kalau Kejadian 1 salah, maka seluruh kitab Kejadian tidak dapat dipercaya. Konsekwensi logisnya seluruh Perjanjan Lama dan seluruh Perjanjian Baru tidak dapat dipercaya. Konsekwensi logis selanjutnya iman Kristen adalah salah. [VB]

http://victormordechai.blogspot.com/

PROBLEM DI DALAM METODE ILMIAH


Di dalam tulisan ini saya sangat berhutang kepada Bapak Stanley Setiadi. Sumber tulisan ini banyak dikutip dari makalah yang ditulis oleh rekan saya Bapak Stanley Setiadi. Beliau memberi sebuah makalah kepada saya ketika kami sama-sama kuliah di STTRII. Saya sangat terkesan dengan makalah tersebut. Saya lupa judul makalahnya. Saya juga lupa bagian mana saja yang telah saya kutip dari makalah tersebut. Sorry Pak Stanley :-)

Ok, kita langsung saja kepada pokok permasalahannya. Umumnya orang awam berpikir bahwa segalah sesuatu yang "berbau" ilmiah sudah pasti dapat dipercayai. "Yah, namanya juga ilmu pasti tentunya sudah pasti terjamin kebenarannya". Demikianlah umumnya kesimpulan masyarakat. Namun jika kita coba membuat suatu evaluasi terhadap metode ilmiah dan konsep kebenaran di dalam ilmu pengetahuan alam, kita akhirnya akanmenarik kesimpulan yang berbeda. Yang mulanya kita terima sebagai suatu kepastian, pada akhirnya kita meragukannya.

1. METODE DEDUKSI DAN INDUKSI

a. Metode Deduksi. Metode yang masih terus diterapkan sampai pada abad pertengahan adalah metode yang usulkan oleh Aristoteles (384-322 SM), yaitu metode deduksi. Metode deduksi: Dari satu atau beberapa pemikiran umum ditarik kesimpulan detail atau partikular. Metode ini sangat begantung pada pemikiran umum yand diambil sebagai dasar. Sudah tentu pemikiran umum dapat terjadi kesalahan.

b. Metode Induksi. Metode yang memakai pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan sebagai dasar adalah metode yang dilakukan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519) dan kemudian dirumuskan secara filosofi oleh Francis Bacon (1561-1626). Metode ini disebut dengan metode induksi. Metode ini kemudian menjadi dasar ilmu pengetahuan alam modern sampai saat ini. Kebenaran ilmiah tidak lagi didasarkan pada otoritas seseorang, tetapi oleh pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaanb. Hasil pengamatan dan percobaan dianggap lebih tinggi dari padapemikiran umum otoritas manusia yang manapun.

KESIMPULAN I.
  • Kini dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan alam modern berdasarkan pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan yang teliti dan dapat diulangi.
  • Teori Evolusi tidak dapat disebut sebagai teori yang bersifat ilmiah. Sebab proses terjadinya manusia dari primat menjadi manusia, tidak dapat dimatai atau dicoba dan diulangi dengan teliti.

2. KONSEP KEBENARAN DALAM ILMU PENGETAHUAN ALAM

Pada umumnya orang menganggap bahwa ilmu pengetahuan alam lebih eksak dari pada ilmu pengetahuan sosial. Dari ilmu pengetahuan alam yang dianggap paling eksak adalah ilmu pasti matematika dan fisika

a. Konsep Kebenaran dalam Matematika
Matematika adalah pasti selama orang mengikuti axioma-axioma dan peraturan-peraturan yang dibuat sebelumnya, dan selama berada dalam dunia ide. Axioma ini tidak dapat dibuktikan, tetapi harus diterima dengan “IMAN”. Ia kehilangan kepastia akan kebenarannya begitu diterapkan dalam dunia nyata, yaitu dunia fisika.

b. Konsep Kebenaran dalam Fisika.
  • Seorang ahli fisika yang sangat terkenal Sir James Jean (1877-1947) menulis sebagai berikut: “Ilmu pengetahuan adalah dugaan (hipotesa) yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Jikalau suatu teori pada suatu saat dapat dibantah oleh suatu pecobaan berarti teori tersebut salah. Tetapi jikalau belum dapat terbantahkan oleh suatu percobaan, itu tidak berarti teori tersebut adalah benar, sebab teori tersebut masih terbuka untuk pengujian di masa yang akan datang.
  • Teori-teori ilmu pengetahuan hanyalah model dimana sebanyak mungkin gejala dapat diterangkan atau diramalkan. Begitu timbul fakta baru yang membantah teori tersebut, haruslah dibuat teori baru. Ilmu pengetahuan yang manapun tidak boleh mengatakan telah memperoleh kebenaran.
  • Karl Popper menulis: “Dengan observasi terhadap angsa-angsa putih, betapapun besar jumlahnya, orang tidak dapat sampai pada teori yang pasti benar bahwa semua angsa berwarna putih. Tetapi cukuplah satu observasi terhadap seekor angsa hitam untuk menyangkal teori tadi.”

KESIMPULAN II:
  • Dalam ilmu pengetahuan alam, tidak ada kebenaran mutlak. Sebuah teori ilmiah tidak pernah dibuktikan benar, maksimal dapat dikatakan belum terbukti salah.
  • Meskipun seandainya evolusi tidak dapat dibuktikan salah (walaupun sebenarnya dapat dibuktikan salah), teori evolusi tidak dapat dibuktikan benar. [VB]
http://victormordechai.blogspot.com/

HUBUNGAN ANTARA IMAN DAN ILMU



I. IMAN DAN ILMU

1. Manusia sebagai makhluk rasional.
  • Rasio (akal budi) adalah salah satu unsur dari gambar dan rupa Allah. Karena Allah adalah kebenaran, maka Ia menciptakan manusia dengan memiliki rasio agar manusia dapat mengenal kebenaran.
  • Allah menggunakan logika untuk berkomunikasi dengan manusia.
  • Dosa telah membuat manusia menyeleweng dari kebenaran. Rasionya tidak mau tunduk kepada kebenaran Allah.
  • Manusia yang telah ditebus harus menggunakan rasionya semaksimal mungkin untuk diisi kembali oleh kebenaran Allah.
  • Menghina rasio berarti menghina gambar dan rupa Allah dan juga menghina Allah, yang adalah Sang Kebenaran dan Sang Pemberi rasio.

2. Iman adalah pengembalian rasio kepada kebanaran
  • Iman tidak mematikan fungsi rasio. Stephen Tong mendefinisikan iman sebagai mengembalikan rasio kepada kebenaran.

3. Kebenaran lebih besar dari pada rasio.
  • Kebenaran bersifat rasional dan supra-rasional (logis dan supra-logis)
  • Keterbatasan rasio:
  • Created: karena otak adalah dicipta maka memiliki kwalitas yang lebih rendah dari pada Sang Pencipta. (Rom 11:33)
  • Limited: Rasio manusia terbatas di dalam fungsinya, seturut dengan keterbatasan manusia itu sendiri. Rasio hanya dapat menampung hal-hal yang dinyatakan oleh Allah (Ul 29:29).
  • Polluted: telah tercemar oleh dosa, sehingga dapat salah.
  • Ada banyak misteri yang dihadapi oleh manusia, tetapi tidak ada satupun misteri bagi Allah.
  • Allah adalah subjek kebenaran.
  • Kebenaran tidak pernah berubah, sedangkan rasio senantiasa berubah.

4. Iman di dalam logika
  • Iman dalam silogisme deduksi: Premise mayor yang belum dapat dibuktikan telah dijadikan sebagai dasar rasio berpijak untuk mencari pembenaran.
  • Iman dalam silogisme induksi: penarikan kesimpulan umum berdasarkan data yang terbatas (Percaya pada data yang terbatas)
5. Iman sebagai dasar rasio dan tindakan.
  • Anselmus: “Aku percaya, maka aku mengerti”
  • Ibrani 11:3 -- Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
  • Rom 1:17 -- Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
  • Kepercayaan menghasilkan pengertian. Pengertian membuat sesuatu semakin dapat dipercaya lagi.
  • Francis Schaeffer: “I do what I think, I think what I believe”
  • Martin Luther: “Rasio itu pelacur.”
  • Rasio selalu mencari alasan untuk mendukung apa yang telah ia tetapkan terlebih dahulu.
  • Kita harus mempertahankan kesetiaan rasio di hadapan Tuhan, karena rasio adalah mempelai Kebenaran.

6. Mengapa orang percaya pada teori evolusi?
  • Teori evolusi sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban iman para ilmuwan atheis. Para ilmuwan yang atheis mau tidak mau harus mampu menjawab pertanyaan dari mana asal mula alam semesta. Jika mereka menjawab "tidak tahu", maka mereka akan kehilangan kredibilitasnya sebagai ilmuan, dan bisa-bisa kehilangan pekerjaan. Jika mereka menjawab "alam dicipta oleh Allah", tentunya ini akan bertentangan dengan keyakinan mereka yang atheis. Pada akhirnya mereka menyusun jawaban yang disesuaikan dengan keyakinan atheis mereka.
  • Stephen Tong: “Sebelum para ilmuwan menyelidiki ilmu apapun di dalam alam semesta ini, ia harus terlebih dahulu mempunyai satu set praanggapan yang didasarkan pada iman bahwa ia bisa tahu. ‘Karena saya percaya saya bisa tahu, maka saya berusaha untuk mengetahui. Kemudian saya mulai menyelidikan, dan pada akhirnya saya betul-betul tahu.’ Semua ini merupakan proses, mulai dari iman, sampai pada pengetahuan.”

7. Tanggung jawab orang Kristen:
  • Memakai rasionya semaksimal mungkin tetapi tidak memberhalakan rasio (menjadi orang rasional tetapi tidak rasionalis).
  • Mengenal apa dan siapa yang dipercaya (2Ti 1:12)
  • Mempertanggungjawabkan imannya (1Pe 3:15b)


II. SEGALA KEBENARAN ADALAH KEBENARAN ALLAH

1. Segala kebenaran adalah kebenaran Allah.
Allah memberikan kebenarannya dalam wahyu umum dan wahyu khusus.
  • Wahyu umum: Wahyu umum adalah wahyu yang diberikan Allah kepada semua manusia dengan menggunakan sarana yang bersifat umum (segala ciptaan Allah dan hati nurani), untuk menyatakan sifat Allah secara umum.
  • Wahyu khusus: Wahyu khusus adalah wahyu Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang telah Allah khususkan dengan menggunakan sarana yang bersifat khusus (fiman Allah dan Kristus), untuk menyatakan beberapa sifat Allah yang lebih bersifat pribadi serta rencana kekal-Nya.

2. Kebenaran Allah tidak mungkin saling bertentangan
  • Pertentangan hanya terjadi jikalau salah satunya salah atau kedua-duanya salah.
  • Allah tidak mungkin salah, maka kebenarannya tidak mungkin salah dan tidak mungkin saling bertentangan.

3. Tafsiran manusia bisa saling bertentangan
  • Pertentangan antara iman dan ilmu bukanlah pertentangan antara wahyu umum dan wahyu khusus, melainkan pertentangan antara penafsiran terhadap wahyu umum (ilmu) dan penafsiran terhadap wahyu khusus (teologi).
  • Ketika terjadi pertentangan antara teologi dan ilmu pengetahuan terhadap suatu masalah, tidak mungkin kedua-duanya benar. kemungkinan yang terjadi adalah:
    • Teologi benar, ilmu pengetahuan salah
    • Teologi salah, ilmu pengetahuan benar
    • Teologi dan ilmu pengetahuan sama-sama salah.
  • Ketika terjadi pertentangan antara teologi dan ilmu pengetahuan maka kedua pihak harus saling mengoreksi diri dan mengoreksi yang lain. [VB]
http://victormordechai.blogspot.com/

Monday, March 9, 2009

DOKTRIN MANUSIA




Kejadian 1:27-28; Kejadian 9:6; Mazmur 8

Peta dan teladan Allah adalah sifat yang paling dasar dari manusia. Peta dan teladan Allah inilah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan lainnya. Jika peta dan teladan Allah itu hilang, maka manusia kehilangan sifat kemanusiaannya (tidak dapat disebut sebagai manusia).


A. ARTI PETA DAN TELADAN ALLAH

1. Allah adalah induk dan sumber dari kemanusiaan manusia. Sifat dasar manusia (yang membedakannya dengan binatang) berasal dari Allah. (Kej 1:27-28)

2. Allah adalah tujuan hidup manusia. Segala yang dilakukan oleh manusia hanyalah untuk memuliakan Allah yang adalah sumber hidupnya. (Kol 1:16)

3. Manusia harus meneladani Allah sendiri. Untuk menjadi manusia yang ideal maka seseorang harus menjadikan Allah sebagai teladan hidupnya.

4. Walaupun manusia seperti Allah tetapi manusia bukan Allah. Sifat manusia yang ideal haruslah mencerminkan kemuliaan dari sifat-sifat Allah. Namun di pihak lain ia juga harus sadar bahwa dirinya bukanlah Allah yang harus disembah, melainkan hanya sebagai ciptaan yang terbatas.



B. BEBERAPA UNSUR DARI PETA DAN TELADAN ALLAH


1. Manusia adalah makhluk rohani. Karena Allah itu Roh, maka Ia menciptakan manusia sebagai makhluk rohani. Dengan adanya kerohanian ini maka manusia memiliki beberapa kemampuan yang tidak dimiliki oleh binatang, yaitu:

· Manusia dapat berpikir dan merasakan hal-hal melampaui materi, yaitu memahami hal-hal yang bersifat rohani dan supranatural (supra alami)

· Manusia dapat berserpons kepada Allah di dalam doa-doanya serta mengerti firman Tuhan.

· Karena manusia adalah makhluk rohani maka hal ini memungkinkan bagi Roh Kudus untuk bekerja di dalam diri manusia dan memberikan iman.


2. Manusia adalah makhluk yang mempunyai hati nurani. Karena Allah itu suci maka Ia memberikan hukum moral di dalam diri setiap manusia. Hukum moral ini disebut dengan hati nurani. Nur berarti cahaya. Hati nurani berarti cahaya yang menerangi hati manusia. Ketika seseorang berbuat baik maka hati nuraninya akan menjadi sahabat yang menyetujui dan mengihibur dirinya. Sebaliknya, jika seseorang berbuat dosa, maka hati nuraninya akan menegur dan menuduhnya.

3. Manusia adalah makhluk yang kekal. Karena Allah itu kekal, maka Ia menciptakan manusia dengan memiliki sifat kekekalan. Kematian bukanlah akhir dari segalanya. Setelah mati seseorang akan menghadap tahta Tuhan untuk mempertanggungjawabkan kehidupannya selama di dunia. Jika manusia tidak mengenal Tuhan, maka ia akan hidup tanpa penyertaan Tuhan selama-lamanya.

4. Manusia memiliki rasio/pikiran. Karena Allah adalah kebenaran, maka Ia menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, supaya manusia dapat memahami kebenaran Allah. Maka pikiran manusia seharusnya diisi oleh kebenaran Tuhan dan senantiasa tunduk kepada kebenaran-Nya.



C. PENGARUH DOSA TERHADAP PETA DAN TELADAN ALLAH

Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, maka dosa telah merusak peta dan teladan Allah yang ada di dalam diri manusia. Dosa tidak menghilangkan peta dan teladan Allah, namun telah merusak dan mencemarinya. Perbedaan antara kehilangan dengan kerusakan dari peta dan teladan Allah:

  • kehilangan peta dan teladan Allah: berarti manusia telah kehilangan siat-sifat kemanusiaannya (sifat rohani, berhatinurani, kekal, dan memiliki pikiran). Ia tidak dapat lagi disebut sebagai manusia karena telah sejajar dengan binatang. Pendapat ini harus kita tolak.
  • Pendapat yang benar adalah dosa telah merusak peta dan teladan Allah, artinya: manusia tetap sebagai makhluk yang memiliki sifat-sifat kemanusiaannya dan memiliki martabat yang harus dihormati. Namun sifat-sifat dasarnya telah tercemar oleh dosa, yakni:


(a) Ia masih sebagai makhluk rohani, namun rohaninya tidak lagi menyembah kepada Allah yang benar.

(b) Ia masih memiliki hati nurani, namun hati huraninya tidak berfungsi sebagai mana mestinya, dan bahkan terkadang bertentangan dengan standart moral Allah.

(c) Ia masih memiliki kekekalan, namun di dalam kekekalannya ia terpisah dari Allah dan mendapat hukuman kekal.

(d) Ia masih dapat berpikir, namun pikirannya tidak tunduk kepada kebenaran Allah. ?[vb]