Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya ide tentang teori evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles.
Tokoh Evolusi:Carolus Linnaeus, penggagas sistem klasifikasi biologi modern, menunjukkan bahwa seluruh dunia kehidupan dapat diatur dalam hierarki yang, apabila digambarkan dalam bentuk diagram, menyerupai silsilah. Setelah Linnaeus, para naturalis sering menanggap bahwa makhluk hidup saling 'berkerabat' namun mereka belum tahu apa penyebabnya.
Jean Baptiste de Lamarck, seorang naturalis dari Perancis, adalah ilmuwan pertama yang mengajukan ide terjadinya perubahan terhadap makhluk hidup seiring dengan waktu sebagai akibat dari pengaruh lingkungan.
Charles Darwin adalah seorang naturalis Inggris yang mengikuti ekplorasi kapal HMS Beagle untuk membuat peta pelabuhan dunia pada tahun 1831. Di sepanjang perjalanan inilah Darwin meneliti berbagai hewan dan tumbuhan yang dijumpainya. Darwin berada di Kepulauan Galapagos selama kurang lebih 2 bulan dan melakukan berbagai pengamatan terhadap bermacam hewan yang ada di kepulauan terpencil itu. Melalui pengamatan ini, dan juga berbagai pengamatan lanjutan yang dilakukannya selama puluhan tahun atas koleksi hewan dan tumbuhan yang diperolehnya-lah Darwin membentuk embrio teori evolusi. Pada 1859, Darwin menerbitkan "On the Origin of Species by means of Natural Selection", yang menyajikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa kehidupan telah ber-evolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam.
Menurut
Ernst Mayr, Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:
- Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
- Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
- Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
- Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
- Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi
Evolusi menjelaskan sejarah makhluk hidup, hewan, tumbuhan, fungi, mikroba. Bukti pendukungnya amat banyak dan berasal dari berbagai cabang biologi: hierarki taksonomi sebagaimana ditemukan Linnaeus dan para penerusnya, fosil-fosil yang menunjukkan bahwa kehidupan di masa lalu berbeda bentuknya dengan kehidupan masa sekarang, hingga bukti genetika yang menunjukkan kesamaan antara berbagai makhluk hidup. Kini evolusi bisa dikatakan telah menjadi teori sentral dalam biologi modern -- tak salah bila ahli genetika Theodosius Dobzhansky berkata, "Nothing in biology makes sense except in the light of evolution".
II. ASUMSI DASAR TEORI EVOLUSI
- Alam senantiasa berubah menuju kesempurnaan.
- Spesies yang satu berubah menjadi spesies yang lain
- Perubahan melalui mekanisme seleksi alam (Darwinisme)
- Semua terjadi secara kebetulan, tanpa ada yang mengendalikan
- Berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama
III. MEMATAHKAN TEORI EVOLUSI
A. UMUR BUMI DAN ALAM SEMESTATeori evolusi mensyaratkan bumi dan alam semesta berusia sangat tua. Beberapa pandangan menyebutkan mulai dari 30 juta tahun sampai 30 milyar tahun. Bahkan ada pandangan yang mengatakan alam semesta tidak memiliki awal dan juga akhir. Alam semesta telah ada dengan sendirinya. Pandangan ini bertentangan dengan yang tercatat di dalam Alkitab (antara 6000 sampai 10000 tahun).
1. Hukum Termodinamika- Hukum Pertama Termodinamika menyatakan bahwa energi pada jagad raya ini konstan atau tetap. Banyak percobaan telah menunjukkan, bahwa jumlah energi yang ada (atau ekuivalen massanya) selalu konstan, tidak peduli apapun proses konversinya. Dengan kata lain, Hukum Pertama juga menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan. Karena pada kenyataanya terdapat begitu banyak energi di jagad raya, energi itu haruslah diciptakan sebelum Hukum Pertama tersebut berlaku. Selanjutnya, karena energi tidak dapat menciptakan dirinya sendiri, maka Sesuatu yang berada di luar itu semua haruslah yang menciptakannya.
- Konsekuensi dari Hukum Kedua Termodinamika adalah bahwa jagad raya tidaklah mungkin selalu ada, pastilah ada suatu saat di mana ia dimulai. Konsekuensi lanjutnya adalah ketika jagad raya dimulai, keadaannya jauh lebih rapi daripada sekarang ini – bukannya dalam keadaan yang amat kacau balau seperti yang diasumsikan oleh para penganut teori evolusi dan teori Ledakan Dahsyat (Big Bang)
Dalam Limitation of Science, J.W.N. Sullivan mengatakan, “Salah satu kaidah ilmu alam yang paling tidak dapat dibantah menyatakan bahwa keadaan alam semesta makin merosot, dengan perlahan tetapi pasti... kita hidup di alam yang menuju kehancuran.”
2. Medan Magnet Bumi. Pengukuran langsung terhadap medan magnet bumi selama 140 tahun terakhir menunjukkan suatu penyimpangan kekuatan yang tetap dan cepat. Pola pembusukan ini sejalan dengan pandangan teoritis bahwa terdapat suatu arus listrik dalam bumi yang menghasilkan medan magnet. Jika pandangan ini benar, maka 25000 tahun yang lalu arus listrik masih dalam jumlah yang begitu besar sehingga struktur bumi tidak akan sanggup menahan panas yang dihasilkannya. Hal ini menimbulkan pemikiran bahwa usia bumi tidaklah lebih dari 25000 tahun.
3. Kadar Erosi. Lebih dari 27 miliar ton sedimen, terutama dari sungai-sungai, telah memasuki lautan setiap tahun. Tentu saja, kecepatan perpindahan sedimen tidak konstan dan telah semakin lambat karena lapisan atas yang lebih tidak padat telah hilang. Tetapi, seandainya kecepatan tersebut adalah konstan, maka sedimen yang mengalir ke laut tersebut pastilah telah terakumulasi hanya dalam waktu 30 juta tahun. Karena itu, benua dan lautan tidak mungkin berusia satu miliar tahun.
Para penganut evolusi percaya bahwa benua-benua telah ada selama satu miliar tahun. Tetapi benua-benua telah tererosi dengan kecepatan yang hanya mungkin terjadi apabila usia benua tersebut hanya sekitar 14 juta tahun.
4. Kadar Helium. Atmosfir memiliki kandungan helium yang berusia kurang dari 40000 tahun, didasarkan pada jumlah produksi helium dari pembusukan uranium dan thorium. Tidak diketahui bagaimana caranya sejumlah besar helium dapat terlepas dari atmosfir. Dapat disimpulkan usia atmosfir masih muda.
5. Keberadaan gas dan minyak tekanan tinggi dalam batuan berpori menunjukkan bahwa fluida tersebut hanya mungkin terbentuk atau terselubung dalam waktu kurang dari 10000 tahun lalu. Bila telah terperangkap lebih dari waktu tersebut, maka kebocoran yang terjadi pastilah telah menurunkan tekanan sampai tingkat yang jauh lebih rendah dari yang ada sekarang.
6. Debu Meteor. Tidak pernah ada suatu laporan otentik tentang penemuan jejak meteor pada materi sedimen. Jika sedimen yang memiliki kedalaman rata-rata 1 ½ mil telah ada selama ratusan juta tahun, maka seharusnya banyak jejak meteor yang dapat ditemukan karena meteor telah secara teratur jatuh pada permukaan bumi. Karena itu, sedimentasi tampaknya telah terdeposisi secara cepat, dan lebih lanjut lagi, karena tidak ada laporan tentang jejak meteor di balik sedimen, maka jejak tersebut pastilah telah terbentuk pada waktu yang belum begitu lama.
Apabila kecepatan akumulasi debu meteor pada bumi adalah seperti yang diasumsikan, maka dalam waktu 5 juta tahun akan tertimbun sedalam 182 kaki debu. Karena kandungan nikel pada debu ini tinggi, maka seharusnya terdapat kadar nikel yang amat sangat tinggi pada batuan kristal di bumi. Kenyataannya tidak ditemukan konsentrasi nikel yang tinggi baik di daratan maupun lautan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa usia bumi sebenarnya masih muda.
Jika usia bulan miliaran tahun, maka seharusnya di sana telah terakumulasi debu angkasa yang sangat tebal hingga mencapai kedalaman 1 mil. Sebelum ada instrumen peneliti ditempatkan di bulan, NASA sangat kuatir bahwa astronotnya akan tenggelam dalam lautan debu. Hal ini ternyata tidak terjadi, hanya sedikit sekali debu angkasa yang ditemukan di permukaan bulan. Kesimpulannya : bulan masih muda.
7. Matahari terus menyusut. Sejak tahun 1836, lebih dari 100 pengamat pada Royal Greenwich Observatory dan U.S. Naval Observatory telah melakukan pengukuran visual langsung yang menunjukkan bahwa diameter matahari mengecil dengan kecepatan 0,1% setiap abad atau sekitar 5 kaki setiap jam. Lebih lanjut, catatan tentang gerhana matahari menunjukkan bahwa pengerutan cepat ini telah berlangsung selama 400 tahun terakhir. Beberapa teknik tidak langsung juga mengkonfirmasikan kejatuhan gravitasi ini, meskipun kecepatannya hanya diperkirakan 1/7 nya saja. Menggunakan data yang paling konservatif, dapat disimpulkan bahwa apabila matahari telah ada satu juta tahun yang lalu, maka ukurannya pastilah sangat besar sehingga kondisi bumi akan sangatlah panas sehingga tidak satu bentuk kehidupan pun dapat bertahan. Meskipun demikian, para penganut evolusi masih tetap memaksakan pendapat bahwa satu juta tahun yang lalu semua bentuk kehidupan sama keadaanya dengan sekarang, dan telah menyelesaikan semua tingkat evolusinya yang telah berlangsung selama ribuan juta tahun sebelumnya.
8. Komet-komet periode singkat membakar sebagian massanya setiap kali mereka melewati matahari. Dengan demikian, tidak akan ada lagi sisa dari komet-komet tersebut setelah 10 ribu tahun. Tidak ada sumber yang dikenal dapat menggantikan komet. Jika komet terjadi pada waktu yang sama dengan tata surya, maka usia tata surya harus kurang dari 10 ribu tahun.
9. Radiometrik. Masyarakat telah sangat dikecohkan tentang keandalan teknik penelusuran radiometrik (metode Potassium-Argon, metode Rubidium-Strontium dan metode Uranium-Thorium). Banyak dari usia yang diumumkan dapat diperiksa menggunakan perbandingan dengan usia yang diperkirakan untuk fosil-fosil yang melekat pada batuan yang diperiksa dengan teknik penelusuran radiometrik. Pada lebih dari 300 kasus yang telah dipublikasikan (hampir separuhnya), hasil penelusuran radiometrik mengalami kesalahan paling tidak satu generasi geologis, hal mana menunjukkan kesalahan fatal pada metodologinya. Satu pertanyaan yang tidak dapat dijawab adalah, “Berapa banyak hasil pemeriksaan yang tidak diumumkan karena salah ?”
B. FOSIL DAN LAPISAN BUMI1. Kolom Geologi. Tidak seorang pun di dunia dapat menemukan tempat yang disebut sebagai “Kolom Geologis”. Di Grand Canyon sekalipun, hanya dapat ditemukan suatu fraksi kecil dari kolom imajiner ini.
Pada formasi batuan di Utah, Pennsylvania, Missouri dan Kentucky, jejak kaki manusia yang dianggap berusia 150 sampai 600 juta tahun telah ditemukan dan diperiksa oleh berbagai badan berwenang. Di sini jelas terdapat kesalahan besar secara kronologis.
Kenyataan bahwa tidak ada “ketidaksesuaian” global pada lapisan sedimentasi bumi menunjukkan kemungkinan bahwa keseluruhan data geologis tersebut telah terdeposit secara cepat.
2. Fosil Index. Pembentukan geologis hampir selalu dicatat dengan kandungan fosilnya, terutama oleh fosil index dari beberapa hewan punah tertentu. Usia fosil dihitung dari urutan evolusi asumsi, tetapi sebaliknya, urutan evolusi juga didasarkan pada usia fosil ! Hal ini menunjukkan pengalasan melingkar. Akibatnya, prosedur ini menghasilkan banyak sekali kontradiksi.
3. Jejak Kaki di Paluxi. Jejak kaki manusia diketemukan bersebelahan dengan jejak kaki dinosaurus pada formasi batuan yang terdapat pada sungai Paluxy di Texas. Hal ini jelas menunjukkan bahwa manusia dan dinosaurus hidup pada saat dan tempat yang sama. Tetapi para penganut evolusi menyatakan bahwa dinosaurus telah punah sekitar 65 juta tahun sebelum manusia mulai ada.
4. Batubara. Banyak orang telah menemukan benda buatan manusia yang terbungkus batu bara pada waktu dan tempat yang berbeda. Misalnya terdapat sebuah rantai emas 8 karat, sebuah sendok, sebuah pemberat, sebuat pot besi, sebuah lonceng dan benda lain yang jelas merupakan buatan manusia. Banyak pula benda-benda yang dianggap salah tempat, seperti jambangan metal, sebuah sekrup, paku, sebuah koin dan sebuah boneka telah pula diketemukan terkubur jauh di dalam batuan padat. Dengan metoda penanggalan evolusi, benda-benda tersebut akan dinyatakan berusia ratusan juta tahun, tetapi sebaliknya evolusi menganggap bahwa manusia belum ada sampai sekitar 2 atau 4 juta tahun yang lalu. Pastilah ada yang salah!
5. Penanggalan radikarbon, yang telah secara benar dikalibrasi dengan menghitung jumlah lingkaran kehidupan pada pohon-pohon hidup sampai usia 3500 tahun, tidak dapat memperluas akurasinya untuk digunakan menghitung balik sisa-sia organik purba. Beberapa orang telah menyatakan bahwa kayu kuno yang ada dapat dipakai untuk memperluas jangkauan kalibrasi ini, tetapi orang-orang ini tidak pernah mengijinkan ilmuwan di luar mereka untuk memeriksa ulang data mereka. Sebaliknya, pengukuran pada ratusan situs di dunia menunjukkan bahwa konsentrasi radiokarbon pada atmosfir meningkat cukup cepat pada jaman sebelum 3500 tahun yang lalu. Jika hal ini terjadi, maka usia radiokarbon 40000 tahun sebenarnya sama dengan 5000 tahun saja!
6. Urutan vertikal fosil seringkali tidak sesuai dengan susunan yang diasumsikan oleh teori evolusi. Banyak fosil dari manusia modern (manusia yang berbentuk seperti yang ada sekarang) telah ditemukan jauh di kedalaman formasi batuan yang seharusnya berusia jutaan tahun lebih tua dari yang diperkirakan oleh teori evolusi. Bukti-bukti ini dianggap tidak ada oleh para penganut aliran evolusi.
Jika evolusi telah terjadi, catatan sejarah fosil seharusnya menunjukkan perubahan yang bertahap dan kontinu semua bentuk kehidupan dari lapisan terbawah ke lapisan teratas. Apa yang ditemukan justru sebaliknya. Banyak spesies rumit ditemukan di lapisan yang lebih bawah, di mana kesenjangan dan tidak kontinuitas muncul amat sering.
7. Kesalahan dan Penipuan Fosil. Kisah-kisah yang menyatakan bahwa manusia primitif yang berbentuk seperti kera telah ditemukan sangatlah dibesar-besarkan.
- Apa yang disebut sebagai manusia Piltdown ternyata adalah suatu penipuan.
- Serpihan bukti yang disebut sebagai manusia Nebraska ternyata merupakan gigi babi.
- Penemu dari manusia Jawa (pithecanthropus erectus) belakangan mengenali temuannya sebagai seekor gibbon (kera tak berekor) besar dan selama ini ia telah mengabaikan kemungkinan kenyataan ini.
- Louis dan Mary Leakey, para penemu Zinjathropus (yang sebelumnya disebut dengan Australopithecus), belakangan mengakui bahwa temuannya kemungkinan adalah kera.
- Peninggalan Ramapithecus hanya terdiri dari semata-mata retakan gigi dan rahang, di mana gigi tersebut sangat menyerupai gigi baboon gelada (baboon berambut panjang) yang hidup sekarang ini.
- Selama sekitar 100 tahun dunia telah dikecohkan untuk mempercayai bahwa manusia Neanderthal berjalan bungkuk dan berbentuk seperti kera. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa manusia tersebut sebenarnya menderita cacat akibat arthritis (tulang punggung keropos) dan kemungkinan menderita penyakit rickets (pertumbuhan tulang yang tidak sempurna pada masa muda, disebabkan oleh tidak terasimilasinya kalsium dan fosfor akibat defisiensi vitamin D).
- Manusia Neandertal, manusia Heidelberg dan manusia Cro-Magnon, semuanya serupa dengan manusia yang hidup sekarang ini.
Hasil rekaan para artis, terutama pada bagian-bagian tubuh yang berdaging, sangatlah imajinatif dan tidak didukung oleh bukti. Lebih jauh lagi, teknik pengukuran usia yang ada masih dipertanyakan kebenarannya.
Dengan demikian yang digembar-gemborkan oleh para ilmuan tentang keberadaan manusia purba sama sekali tidak ada. Tidak ada fosil manusia setengah binatang ataupun binatang setengah manusia. Yang ada hanyalah fosil binatang atau fosil manusia. Tidak ada fosil peralihan dari binatang menjadi manusia.
C. EVOLUSI BIOLOGI1. Asal Mula KehidupanApabila seperti yang dikatakan oleh teori evolusi bahwa bumi pada bentuk awalnya memiliki oksigen pada atmosfirnya, maka semua bahan kimia yang diperlukan oleh kehidupan pastilah sudah terhilangkan oleh proses oksidasi. Tetapi jika tidak ada oksigen, maka berarti tidak ada ozon, dan dengan tidak adanya ozon maka semua bentuk kehidupan akan dengan cepat dihancurkan oleh radiasi sinar violet matahari.
Telah banyak usaha imajinatif yang gagal untuk menjelaskan bagaimana suatu sel protein tunggal dapat terbentuk dari sekian banyak atmosfir yang diasumsikan telah ada pada bumi awal. Reaksi kimia yang diperlukan semuanya cenderung untuk bergerak ke arah yang berlawanan dari yang diharapkan. Lebih jauh lagi, semua sumber energi yang mungkin, apakah panas bumi, muatan listrik, atau radiasi sinar matahari, akan menghancurkan produk protein tersebut jutaan kali lebih cepat dari waktu yang diperlukan untuk pembentukannya.
Jika saja, dengan mengabaikan semua halangan, protein dapat ditimbulkan dengan proses kebetulan, hal ini tetaplah bukan merupakan alasan yang dapat dipakai untuk mempercayai bahwa protein itu kemudian dapat membentuk sel yang hidup, terlindung oleh membran dan dapat bereproduksi dengan mandiri. Tidak ada bukti adanya suatu tahapan keadaan stabil di antara pembentukan protein alamiah yang diasumsikan dan pembentukan dari sel hidup yang pertama. Walaupun dunia ini dipenuhi dengan protein, tidak ada ilmuwan yang dapat mengajukan suatu prosedur test untuk membuktikan bagaimana suatu lompatan tingkat kerumitan ini dapat terjadi.
Sel hidup, demikian dunia ilmiah sepakat, adalah struktur paling kompleks yang pernah ditemukan manusia. Ilmu pengetahuan modern mengungkapkan bahwa satu sel hidup saja memiliki struktur dan berbagai sistem rumit dan saling terkait, yang jauh lebih kompleks daripada sebuah kota besar. Struktur kompleks seperti ini hanya dapat berfungsi apabila masing-masing bagian penyusunnya muncul secara bersamaan dan dalam keadaan sudah berfungsi sepenuhnya. Jika tidak, struktur tersebut tidak akan berguna, dan semakin lama akan rusak dan musnah. Tak mungkin semua bagian penyusun sel itu berkembang secara kebetulan dalam jutaan tahun, seperti pernyataan teori evolusi. Oleh sebab itulah, rancangan yang begitu kompleks dari sebuah sel saja, sudah jelas-jelas menunjukkan bahwa Tuhan-lah yang menciptakan makhluk hidup.
2. Generatio Spontanea. Munculnya kehidupan secara spontan (munculnya kehidupan dari materi yang tidak hidup) tidak pernah diketemukan.
3. Seleksi Alam vs Hukum Mendel. Teori seleksi alam dari Darwin beranggapan bahwa binatang yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan tersingkir atau punah. Akumulasi dari sifat-sifat baik dan menguntungkan akan menghasilkan species makhluk hidup yang lebih sempurna. Namun melalui hukum genetika Mendel diketahui bahwa perubahan yang dihasilkan melalui persilangan tidak pernah menghasilkan species yang baru. Hampir semua variasi fisik yang dihasilkan hanya berada dalam suatu kategori kehidupan tertentu. Suatu konsekuensi logis dari hukum ini dan penyempurnaannya yang dilakukan secara modern menunjukkan bahwa ada batasan tertentu untuk variasi fisik tersebut.
Sifat-sifat yang diperoleh dari luar tidak dapat diturunkan pada generasi penerusnya.
Seleksi alamiah tidak dapat menghasilkan gen baru; melainkan hanya menyeleksi dari sifat-sifat yang telah ada sebelumnya.
4. Proses kebetulan yang mustiahil. Jika proses reproduksi seksual pada tumbuhan, hewan dan manusia adalah akibat dari suatu proses evolusi, maka telah terjadi serangkai kejadian kebetulan yang jumlahnya luar biasa. Pertama, sistem reproduksi kaum jantan yang luar biasa kompleks dan berbeda haruslah secara lengkap dan mandiri berevolusi pada saat yang sama dengan proses evolusi yang terjadi pada kaum betina. Suatu peluang ketidaklengkapan yang terkecil pun akan membuat kedua sistem reproduksi menjadi tidak berguna, dan akibatnya seleksi alamiah akan menentang keberadaan mereka. Kedua, sistem fisik dan emosi dari kaum jantan dan kaum betina haruslah dapat saling menyesuaikan. Ketiga, produk dari sistem reproduksi kaum jantan (baik serbuk sari maupun sperma) haruslah memiliki keserupaan dan pada saat yang sama memiliki kesesuaian secara mekanis maupun kimiawi dengan telur produk sistem reproduksi kaum betina. Keempat, proses detail dan banyak yang muncul dalam tingkat molekul dalam telur yang telah dibuahi pastilah sudah bekerja secara luar biasa tepat dari awalnya. Proses ini hanya dapat ditiru oleh para ilmuwan secara sepotong-sepotong. Dan akhirnya, lingkungan hidup dari telur tersebut, mulai dari konsepsi sampai akhirnya dapat bereproduksi sendiri haruslah terkontrol sampai ke tingkat yang luar biasa detail. Silakan pikirkan, apakah serangkaian peristiwa luar biasa ini dapat terjadi dengan “kebetulan” saja, ataukan memang ada seorang Perancang Yang Maha Pandai yang telah menciptakan sistem reproduksi seksual.
5. Mutasi adalah satu-satunya mekanisme yang mungkin dapat menghasilkan materi genetik baru untuk proses evolusi.
Namun hampir semua akibat mutasi yang diketemukan bersifat merusak, pada banyak kasus bahkan mematikan. Tidak ada mutasi yang pernah menghasilkan bentuk kehidupan yang memiliki tingkat kerumitan dan kelayakan yang lebih besar dari bentuk asalnya. Setelah lebih dari tujuh puluh tahun setelah percobaan “lalat buah”, yang setara dengan 2700 generasi manusia, tetap tidak ada dasar kuat untuk mempercayai bahwa suatu proses alamiah atau buatan dapat menyebabkan peningkatan pada kerumitan dan kelayakan. Tidak ada perkembangan genetik yang jelas yang ditemukan meskipun telah banyak usaha non alamiah yang dilakukan untuk mempertinggi tingkat mutasi.
Tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa mutasi akan pernah dapat menghasilkan suatu organ tubuh yang baru seperti mata, telinga atau otak.
6. DNA. Dengan menggunakan teknologi komputer, telah dikembangkan suatu perbandingan susunan asam amino yang mengandung protein yang umum dimiliki oleh 47 jenis hewan dan tumbuhan hidup. Hasil dari penelitian ini sangatlah bertentangan dengan prediksi teori evolusi.
Informasi genetik yang dibawa oleh setiap sel dari tubuh manusia secara kasar sebanding dengan sebuah perpustakaan yang berisi 4000 volume buku. Dengan mengasumsikan bahwa materi dan kehidupan itu tiba-tiba saja ada, kemungkinan mutasi dan seleksi alamiah untuk menghasilkan informasi sebanyak itu sama dengan mengikuti prosedur di bawah ini terus menerus sampai 4000 volume dihasilkan :
- (a) Mulai dengan suatu frase kalimat yang memiliki arti
- (b) Mengetik ulang frase tersebut, tetapi karena terjadi beberapa kesalahan, maka beberapa huruf harus ditambahkan
- (c) Memeriksa apakah frase yang baru terbentuk memiliki arti
- (d) Jika ya, maka frase yang asli harus digantikan oleh frase yang baru
- (e) Kembali ke langkah (b)
Untuk mengumpulkan 4000 volume yang memiliki arti, prosedur di atas harus menghasilkan anak-anak hewan jauh lebih banyak dari 10 pangkat 3000. (Sebagai pembanding untuk membayangkan berapa banyaknya 10 pangkat 3000, perlu dicatat bahwa jagad raya yang dapat terlihat memiliki atom kurang dari 10 pangkat 80 di dalamnya).
Berdasarkan observasi terakhir, DNA hanya dapat ditiru atau diproduksi ulang dengan bantuan enzim tertentu. Tetapi enzim-enzim ini hanya dapat diproduksi searah dengan DNA tersebut. Karena keduanya saling bergantung, suatu penjelasan memuaskan tentang asal mula yang satu haruslah dapat menjelaskan asal mula yang lainnya pada saat yang sama. Tak ada bukti yang dapat memberikan penjelasan alamiah tentang hal tersebut.
7. Embrio. Ketika sebuah embrio bertumbuh, ia tidak melalui tahapan dewasa dari apa yang dianggap sebagai nenek moyang evolusinya. Para ahli embrio tidak lagi memandang bahwa kesamaan luar biasa antara beberapa embrio dengan bentuk dewasa beberapa hewan sederhana sebagai suatu bukti adanya evolusi.
8. MorfologiPersamaan pola struktur pada organisme-organisme hidup semata-mata meneguhkan fakta adanya Arsitek tunggal yang agung, yaitu Pencipta yang mempunyai pola umum untuk menciptakan berbagai jenia makhluk dengan perbedaan seperlunya sesuai dengan persyaratan hidup masing-masing.
Keberadaan organ tubuh manusia yang fungsinya tidak diketahui bukan berarti bahwa mereka adalah organ sisa atau peninggalan evolusi dari nenek moyang kita. Kenyataannya, sejalan dengan kemajuan ilmu kesehatan, fungsi sebenarnya dari hampir semua organ tersebut telah diketahui.
[VB]http://victormordechai.blogspot.com/