Sunday, March 8, 2009

CHRISTOLOGY (DOKTRIN TENTANG KRISTUS)


Kristus adalah Pribadi kedua dari tiga pribadi Allah Tritunggal. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia

I. PENAMAAN

Kata “Yesus” dan “Kristus” sering dipakai secara bergantian ataupun secara bersamaan. keduanya mengacu pada SATU Pribadi yang sama. Namun masing-masing nama itu memiliki penekanan pada hal yang berbeda.

A. YESUS: adalah bentuk bahasa Yunani dari kata bahasa Ibrani Jehoshua, Joshua, atau Jeshua. Nama tersebut adalah nama pribadi-Nya yang artinya adalah Sang Juruselamat.

B. KRISTUS: adalah gelar jabatan yang disandang-Nya, yang artinya adalah Yang Diurapi. Nama “Kristus” merupakan bentuk yang setara dengan nama “Mesias” yang di pakai dalam Perjanjian Lama. Di dalam Perjanjian Lama ada tiga jabatan yang mendapatkan pengurapan (pemberkatan khusus) dari Allah, yaitu Raja, Imam dan Nabi. Yesus menjabat sebagai ketiga-tiganya.

  • Sebagai Raja, Ia adalah Raja atas seluruh alam semesta, Raja yang menguasalai seluruh umat manusia, Raja atas segala Raja.
  • Sebagai Imam, Ia menjalankan tugas-Nya yang mewakili umat manusia di hadapan Allah. Ia juga yang memberikan korban kepada Allah, yakni tubuh-Nya sendiri. Dan sebagai Imam, Ia juga berdoa syafaat kepada Bapa-Nya untuk seluruh orang yang percaya kepada-Nya.
  • Sebagai Nabi, Ia yang menyampaikan Kebenaran Allah dan penghakiman kepada manusia.

II. PRA-EKSISTANSI KRISTUS

Pra = sebelum; eksistansi = Keberadaan. Pra-eksistansi Kristus berarti Kristus sebelum keberadaan-Nya (kelahiran-Nya) di dunia. Kristus telah ada jauh sebelum segala sesuatu diciptakan. (baca Yoh 1:1-3, Yoh 17:5). Kepada orang Yahudi yang menentang-Nya, Ia berkata, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yoh 8:58).


III. KRISTUS MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA

Kristus adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu. (Baca Yoh 1:3, Kolose 1:16). Karena Kristus adalah Pencipta segala sesuatu maka sudah sepantasnyalah semua manusia menyembah-Nya, dan mempertanggung-jawabkan seluruh hidup hanya kepada-Nya.


IV. INKARNASI KRISTUS (KRISTUS ADALAH ALLAH YANG MENJELMA MENJADI MANUSIA)

Kristus yang adalah Allah, di dalam inkarnasinya Ia menjadi manusia. Ia adalah Allah yang sempurna dan manusia yang sempurna.

A. Dua natur Kristus:
  • Bukti kemanusiaan-Nya: Ia memiliki tubuh yang sama dengan tubuh manusia lainnya. Ia mengalami keterbatasan fisik (letih, lapar, haus), keterbatasan emosi (cemas). Dalam kasus tertentu Ia memiliki keterbatasan pengetahuan, seperti yang dicatat di dalam Matius 24:36 “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."
  • Bukti keilahian-Nya: Ia telah ada jauh sebelum segala sesuatu diciptakan, kesetaraan-Nya dengan Allah Bapa dan Roh Kudus, kelahiran-Nya yang ajaib (lahir dari seorang perawan), segala mujizat-Nya, kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya ke surga, ia mengetahui isi hati manusia.
Catatan:
  • Ajaran Saksi Yehova sering memakai ayat-ayat yang menyatakan kemanusiaan Yesus untuk menyangkali sifat keilahian-Nya.

B. Pentingnya Allah menjelma menjadi manusia adalah:
  • Dengan memiliki tubuh manusia maka Ia memenuhi syarat menjadi perantara antara Allah dengan manusia. Sebagai prantara, Kristus berperan sebagai pendamai antara dua pihah yang berseteru, yaitu antara Allah yang suci dengan manusia yang berdosa.
  • Dengan memiliki tubuh manusia maka Ia dapat menjadi korban pengganti bagi manusia yang berdosa. Karena manusia telah berdosa, maka hukuman dosa haruslah ditanggung oleh manusia juga. Pembayaran upah dosa mencakup penderitaan tubuh dan jiwa yang hanya mungkin ditanggung oleh manusia.

V. KEMATIAN KRISTUS

Yesus Kristus disalibkan bukan karena ketidak berdayaannya menghadapi orang yang menangkapnya. Ia mati disalibkan adalah atas dasar kerelaan dan inisiatif-Nya menyerahkan diri. Sebab Ia sendiri tahu bahwa tujuan kedatangan Kristus ke dunia adalah untuk mati di kayu salib. Dan tujuan kematian-Nya adalah untuk menebus seluruh dosa manusia yang percaya kepada-Nya.

A. Pengertian Penebusan.
Kata penebusan adalah suatu kosa kata yang umum dipakai di pasar budak pada jaman Perjanjian Baru. Di dalam kitab Perjanjian Baru kata ini berhubungan dengan perbudakan manusia kepada dosa dan Iblis. Allah dalam anugerah-Nya menebus manusia dari keadaannya yang tak berdaya.

B. Tujuan Penebusan

1. Memenuhi tuntutan keadilan Allah
Semua manusia telah berdosa (Roma 3:23). Dan upah dosa adalah maut (Rom 6:23). Sifat kesucian dan keadilan Allah mengharuskan supaya manusia dihukum karena dosa-dosanya. Namun atas anugerah-Nya Ia berkenan menyatakan kasih-Nya kepada manusia dengan cara menanggung dosa manusia. Maut yang seharusnya ditanggung oleh manusia akhirnya ditanggung oleh-Nya. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran (1Pet 2:24). Ia yang tidak berdosa dianggap berdosa karena menanggung dosa manusia yang percaya kepada-Nya.

2. Membebaskan manusia dari hukuman dosa.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” (Rom 8:1-2)

C. Kehendak Allah
Penyebab yang menggerakkan penebusan adalah Kehendak Allah untuk menyelamatkan orang berdosa dengan suatu korban penebusan yang menggantikan manusia. Kelahiran Kristus ke dunia adalah buah dari kebaikan dan kemurahan Allah (Yoh 3:16).

D. Jangkauan Penebusan
  1. Secara individual, Yesus mati menebus seluruh dosa yang ada pada diri seseorang. Di atas kayu salib Ia berkata, “Tetelestai” (sudah selesai), yang pengertiannya adalah: Ia telah membayar lunas seluruh hutang kita. Ia telah menanggung seluruh dosa orang yang percaya atau yang akan percaya kepada-Nya. Manusia yang telah percaya kepada-Nya tidak akan mendapatkan hukuman maut (hukuman kekal), melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:16; 11:25-26).
  2. Secara kolektif, Yesus Kristus hanya menebus manusia yang percaya kepada-Nya.


VI. KEBANGKITAN KRISTUS

Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu (1Kor 15:14)

A. BUKTI KEBANGKITAN KRISTUS:
  1. Kubur kosong

  2. Kebangkitannya disaksikan oleh banyak orang. Selama 40 hari sejak kebangkitan sampai pada kenaikkan-Nya ke surga Tuhan Yesus menampakkan diri-Nya kepada beberapa orang (Kis 1:3). Orang-orang tersebut antara lain:


    • Kepada dua orang yang dalam perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-35)

    • Murid-murid-Nya (tidak termasuk Thomas) di dalam sebuah ruangan tertutup di Yerusalem (Yoh 20:19-20)

    • Murid-murid-Nya (termasuk Thomas) di tempat yang sama (Yoh 20:26-28)

    • Tujuh orang murid-Nya di pantai danau Tiberias (Yoh 21:1-2)

    • Kepada lebih dari lima ratus orang sekaligus (1 Kor 15:6), yakni pada saat kenaikan-Nya ke surga.

    • Maria Magdalena (Yoh 20:11-18)


  3. Para murid diubahkan dan menjadi berani dan giat memberitakan Injil.



B. MAKNA KEBANGKITAN KRISTUS:
  1. Kebangkitan Kristus menyatakan kemenangan-Nya menghadapi kuasa maut (kematian). Kematian adalah musuh manusia yang terbesar. Namun musuh yang terbesar ini terlah ditaklukkan oleh Tuhan Yesus. Dengan demikian kebangkitan Kristus memberikan perngharapan kepada orang yang percaya kepada-Nya, sebab Ia berkuasa membangkitkan umat-Nya. Tuhan Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" (Yoh 11:25-26).
  2. Kematian seharusnya tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Sebab selain Kristus menyertai kita di dalam kehidupan ini, ia juga menyertai kita di dalam kematian. Dan pada akhirnya Ia juga yang membangkitkan kita dari kematian. Seandainya Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan Injil dan sia-sialah juga kepercayaan kita (1Kor 15:14).
  3. Karena kita bersekutu dengan Kristus yang telah bangkit maka segala jerih payah kita melayani-Nya tidak sia-sia (1 Kor 15:58).

VII. KENAIKAN KRISTUS KE SURGA

Peristiwa kenaikan Kristus ke Surga terjadi pada hari yang ke-40 setelah kebangkitan-Nya.

A. Bukti kenaikan Kristus
Peristiwa ini disaksikan oleh lebih dari 500 orang di bukit Zaitun (1 Kor 15:6).

B. Pentingnya Kenaikan Kristus adalah:
  1. Kenaikan Kristus ke surga menjadi proklamasi pemerintahan Kristus. Ia tidak hanya menjadi penguasa atas sekelompok orang (murid-murid-Nya), tetapi Ia juga berkuasa atas seluruh alam semesta. “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Mat 28:18)

  2. Kristus naik ke surga supaya Roh Kudus turun ke dunia. Roh kudus juga disebut sebagai Roh Kristus (Rom 8:9). Di dalam wujud Roh maka kehadirannya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Melalui kehadiran-Nya dalam wujud Roh, maka Ia dapat menyertai seluruh umat-Nya kapan saja dan di mana saja. Setiap orang dapat berkomunikasi langsung kepada-Nya di dalam doa setiap saat dan di segala tempat.

VIII. KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI

Kedatang Kristus yang ke dua kali terjadi pada akhir jaman. Peristiwa ini disebut sebagai hari kiamat. Pada kedatangan-Nya yang ke dua ini Ia datang sebagai Hakim dan Raja. Sebagai Hakim, Ia mengadili setiap manusia. Ia menghukum orang-orang yang berdosa. Dan Ia menyelamatkan orang yang percaya kepada-Nya. Sebagai Raja, Ia memimpin, mengembalakan dan menyelamatkan umat-Nya.

Firman Tuhan telah memperingatkan bahwa kedatang-Nya kedua kali seperti kedatangan seorang pencuri. Artinya, tidak ada seorangpun yang tahu waktu kedatangan-Nya. Kedatangan-Nya terjadi secara tiba-tiba, seperti kilat yang datang tanpa di sangka-sangka. “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap”. (2Pet 3:10) “Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.” (Wahyu 3:3)

Pada saat kedatangan-Nya ke ke dua kali ini akan terjadi kegentaran besar pada diri orang-orang berdosa karena takut dan tidak tahan menghadapi penghakiman dan murka Allah. “Mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." (Wahyu 6:16)

Dan dipihak lain, terjadi suka cita besar pada diri setiap orang yang percaya kepada-Nya, karena hari penyelamatannya telah tiba; segala penderitaan telah berakhir, dan hidup penuh damai sejahtera dengan Allah selama-lamanya. “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" (Wahyu 21:4). AMIN [VB]

No comments:

Post a Comment