Thursday, March 12, 2009

HUBUNGAN ANTARA IMAN DAN ILMU



I. IMAN DAN ILMU

1. Manusia sebagai makhluk rasional.
  • Rasio (akal budi) adalah salah satu unsur dari gambar dan rupa Allah. Karena Allah adalah kebenaran, maka Ia menciptakan manusia dengan memiliki rasio agar manusia dapat mengenal kebenaran.
  • Allah menggunakan logika untuk berkomunikasi dengan manusia.
  • Dosa telah membuat manusia menyeleweng dari kebenaran. Rasionya tidak mau tunduk kepada kebenaran Allah.
  • Manusia yang telah ditebus harus menggunakan rasionya semaksimal mungkin untuk diisi kembali oleh kebenaran Allah.
  • Menghina rasio berarti menghina gambar dan rupa Allah dan juga menghina Allah, yang adalah Sang Kebenaran dan Sang Pemberi rasio.

2. Iman adalah pengembalian rasio kepada kebanaran
  • Iman tidak mematikan fungsi rasio. Stephen Tong mendefinisikan iman sebagai mengembalikan rasio kepada kebenaran.

3. Kebenaran lebih besar dari pada rasio.
  • Kebenaran bersifat rasional dan supra-rasional (logis dan supra-logis)
  • Keterbatasan rasio:
  • Created: karena otak adalah dicipta maka memiliki kwalitas yang lebih rendah dari pada Sang Pencipta. (Rom 11:33)
  • Limited: Rasio manusia terbatas di dalam fungsinya, seturut dengan keterbatasan manusia itu sendiri. Rasio hanya dapat menampung hal-hal yang dinyatakan oleh Allah (Ul 29:29).
  • Polluted: telah tercemar oleh dosa, sehingga dapat salah.
  • Ada banyak misteri yang dihadapi oleh manusia, tetapi tidak ada satupun misteri bagi Allah.
  • Allah adalah subjek kebenaran.
  • Kebenaran tidak pernah berubah, sedangkan rasio senantiasa berubah.

4. Iman di dalam logika
  • Iman dalam silogisme deduksi: Premise mayor yang belum dapat dibuktikan telah dijadikan sebagai dasar rasio berpijak untuk mencari pembenaran.
  • Iman dalam silogisme induksi: penarikan kesimpulan umum berdasarkan data yang terbatas (Percaya pada data yang terbatas)
5. Iman sebagai dasar rasio dan tindakan.
  • Anselmus: “Aku percaya, maka aku mengerti”
  • Ibrani 11:3 -- Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
  • Rom 1:17 -- Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
  • Kepercayaan menghasilkan pengertian. Pengertian membuat sesuatu semakin dapat dipercaya lagi.
  • Francis Schaeffer: “I do what I think, I think what I believe”
  • Martin Luther: “Rasio itu pelacur.”
  • Rasio selalu mencari alasan untuk mendukung apa yang telah ia tetapkan terlebih dahulu.
  • Kita harus mempertahankan kesetiaan rasio di hadapan Tuhan, karena rasio adalah mempelai Kebenaran.

6. Mengapa orang percaya pada teori evolusi?
  • Teori evolusi sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban iman para ilmuwan atheis. Para ilmuwan yang atheis mau tidak mau harus mampu menjawab pertanyaan dari mana asal mula alam semesta. Jika mereka menjawab "tidak tahu", maka mereka akan kehilangan kredibilitasnya sebagai ilmuan, dan bisa-bisa kehilangan pekerjaan. Jika mereka menjawab "alam dicipta oleh Allah", tentunya ini akan bertentangan dengan keyakinan mereka yang atheis. Pada akhirnya mereka menyusun jawaban yang disesuaikan dengan keyakinan atheis mereka.
  • Stephen Tong: “Sebelum para ilmuwan menyelidiki ilmu apapun di dalam alam semesta ini, ia harus terlebih dahulu mempunyai satu set praanggapan yang didasarkan pada iman bahwa ia bisa tahu. ‘Karena saya percaya saya bisa tahu, maka saya berusaha untuk mengetahui. Kemudian saya mulai menyelidikan, dan pada akhirnya saya betul-betul tahu.’ Semua ini merupakan proses, mulai dari iman, sampai pada pengetahuan.”

7. Tanggung jawab orang Kristen:
  • Memakai rasionya semaksimal mungkin tetapi tidak memberhalakan rasio (menjadi orang rasional tetapi tidak rasionalis).
  • Mengenal apa dan siapa yang dipercaya (2Ti 1:12)
  • Mempertanggungjawabkan imannya (1Pe 3:15b)


II. SEGALA KEBENARAN ADALAH KEBENARAN ALLAH

1. Segala kebenaran adalah kebenaran Allah.
Allah memberikan kebenarannya dalam wahyu umum dan wahyu khusus.
  • Wahyu umum: Wahyu umum adalah wahyu yang diberikan Allah kepada semua manusia dengan menggunakan sarana yang bersifat umum (segala ciptaan Allah dan hati nurani), untuk menyatakan sifat Allah secara umum.
  • Wahyu khusus: Wahyu khusus adalah wahyu Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang telah Allah khususkan dengan menggunakan sarana yang bersifat khusus (fiman Allah dan Kristus), untuk menyatakan beberapa sifat Allah yang lebih bersifat pribadi serta rencana kekal-Nya.

2. Kebenaran Allah tidak mungkin saling bertentangan
  • Pertentangan hanya terjadi jikalau salah satunya salah atau kedua-duanya salah.
  • Allah tidak mungkin salah, maka kebenarannya tidak mungkin salah dan tidak mungkin saling bertentangan.

3. Tafsiran manusia bisa saling bertentangan
  • Pertentangan antara iman dan ilmu bukanlah pertentangan antara wahyu umum dan wahyu khusus, melainkan pertentangan antara penafsiran terhadap wahyu umum (ilmu) dan penafsiran terhadap wahyu khusus (teologi).
  • Ketika terjadi pertentangan antara teologi dan ilmu pengetahuan terhadap suatu masalah, tidak mungkin kedua-duanya benar. kemungkinan yang terjadi adalah:
    • Teologi benar, ilmu pengetahuan salah
    • Teologi salah, ilmu pengetahuan benar
    • Teologi dan ilmu pengetahuan sama-sama salah.
  • Ketika terjadi pertentangan antara teologi dan ilmu pengetahuan maka kedua pihak harus saling mengoreksi diri dan mengoreksi yang lain. [VB]
http://victormordechai.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment