Mereka menamakan diri mereka sebagai Saksi-Saksi Yehovah. Penamaan ini diambil dari Yes 43:10 "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN (YHWH), "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.”
Ajaran Saksi Yehovah:
“Allah memiliki nama pribadi yaitu YHWH (dibaca: Yehovah atau Yahweh). Nama pribadi Allah tidak boleh diganti-ganti dengan nama yang lain.” Orang Saksi Yehovah menuduh orang Kristen telah melakukan kesalahan karena telah mengganti nama YHWH menjadi TUHAN (semua hurufnya ditulis dalam huruf besar). Orang Inggris menyebut-Nya LORD. Sekali YHWH tetap YHWH.
Tanggapan Terhadap Saksi Yehova:
Penganut Saksi Yehovah salah kalau mereka beranggapan bahwa nama YHWH tidak boleh diganti dengan nama lain. Sebab….
1. Nama Allah bukan YHWH saja. Selain YHWH, Allah juga punya nama lain: El Shadday = Allah Yang Maha Kuasa. El Elyon = Allah yang maha Tinggi. Adonai = Tuan. Maka tidaklah salah menyebutkan nama Allah dengan sebutan lain selain YHWH.
2. Bahkan Abraham pun tidak mengenal nama YHWH. Ia memanggil Allah dengan sebutan El Elyon. Allah pertama kali memperkenalkan dirinya dengan nama YHWH adalah kepada Musa di gunung Horeb, bukan kepada Abraham. Allah memperkenalkan dirinya kepada Musa dengan nama YHWH terjadi sekitar 600-700 tahun sesudah Abraham. Lalu dapatkah kita katakan bahwa Abraham sesat karena ia tidak mengenal nama YHWH? Tentu tidak. Alkitab mengatakan bahwa ia adalah bapak dari semua orang beriman. Bukan bapak dari orang-orang yang sesat. Orang Israel sendiri menyebut nama YHWH dengan sebutan Adonai. Dan ketika mereka menemukan tulisan YHWH mereka tidak pernah membaca tulisan itu sebagai Yehovah atau Yahweh. Mereka selalu menyebutnya “Adonai” sekalipun yang tertulis adalah YHWH. Sebab mereka dilarang menyebut nama Allah mereka dengan sembarangan. Itulah sebabnya sampai sekarang tidak ada seorangpun yang bisa tahu bagaimana membaca tulisan YHWH. Yahweh atau Yehowa? Tidak ada seorangpun yang tahu. Allah sendiri tidak mempermasalahkan ketika nama-Nya diganti dengan sebutan Adonai. Namun orang Saksi Yehovah telah mempermasalahkan hal yang tidak perlu dipermasalahkan.
3. Di dalam kitab Septuaginta, seluruh kata YHWH diterjemahkan menjadi THEOS atau KURIOS. Kitab Septuaginta adalah kitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Kitab Perjanjian Lama yang asli ditulis dalam bahasa Ibrani. Namun setelah orang Israel dibuang ke Babilon selama 70 tahun, umumnya mereka sudah tidak bisa lagi berbahasa Ibrani. Mereka lebih mengerti bahasa Aram dari pada bahasa Ibrani. Bahasa Aram adalah bahasa masyarakat di tanah Babel. Setelah orang Israel kembali ke tanah Kanaan mereka mamakai bahasa Aram sebagai bahasa mereka sehari-hari. Lalu satu abad kemudian bangsa Israel dijajah oleh bangsa Yunani yang dipimpin oleh Raja Alexander Agung. Raja Alexsander Agung memaksakan supaya bahasa Yunani diajarkan ke daerah jajahannya sampai ke pelosok-pelosok pedalaman. Bahasa Ibrani semakin tersingkirkan. Orang Israel lebih menguasai bahasa Yunani dan bahasa Aram. Itulah sebabnya mengapa Alkitab Perjanjian Lama aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, sedangkan Alkitab Perjanjian Baru ditulis ke dalam bahasa Yunani. Hal tersebut dikarenakan orang Israel yang hidup pada jaman Perjanjian Baru lebih mengerti bahasa Yunani dari pada bahasa Ibrani.
Nah, Karena orang-orang Israel akhirnya lebih mengerti bahasa Yunani dari pada bahasa Ibarani, maka sekitar tahun 120 SM para imam dari kota Alexandria (di Afrika Utara) menerjemahkan Alkitab Perjanjian Lama bahasa Ibrani ke dalam bahasa yang lebih dipahami oleh masyarakat, yaitu bahasa Yunani. Itu terjadi sekitar 120 tahun sebelum Kristus, sebelum para rasul lahir, sebelum adanya Kitab Perjanjian Baru. Alkitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani ini disebut dengan Alkitab Septuaginta. Di dalam Alkitab Perjanjian Lama Septuaginta tidak lagi ditemukan tulisan YHWH. Kata YHWH telah diterjemahkan menjadi THEOS atau KURIOS.
Orang-orang yang hidup pada jaman Yesus lebih akrab dengan kitab Septuaginta dari pada kitab PL berbahasa Ibrani. Bahkan Yesus dan para rasul pun memakai kitab Septuaginta. Tuhan Yesus dan para Rasul sering mengutip Alkitab Perjanjian Lama Septuaginta.
Maka, jikalau nama YHWH itu adalah nama yang harus dipertahankan tentunya Yesus dan para rasul mengajarkan hal itu kepada kita. Kalau seandainya nama YHWH itu sangat penting, tentunya Yesus dan para rasul akan menegaskan kepada kita supaya mempertahankan nama itu. Namun kenyataannya mereka sama sekali tidak membahas hal itu. Malah sebaliknya, mereka memakai kita Septuaginta dan memakai sebutan “THEOS” atau “KURIOS” sebagai pengganti nama YHWH.
Di dalam kitab Septuaginta nama YHWH diganti dengan nama “THEOS” atau “KURIOS”. Di dalam Kitab Perjanjian Baru tidak ada ditemukan kata “YHWH”. Karena Perjanjian baru aslinya telah ditulisa dalam bahasa Yunani. Namun di dalam Perjanjian Baru bahasa Yunani, telah terdapat kata “THEOS” atau “KURIOS”. Dan beberapa kali kata “THEOS” atau pun “KURIOS” ditujukan Kepada Yesus, karena Yesus adalah YHWH.
Di dalam kitab Perjanjian Lama ada dituliskan Yes 43:10 "Kamu inilah saksi-saksi-Ku." Artinya kita menjadi saksi bagi YHWH. Namun di dalam Perjanjian Baru kata “saksi” cenderung dihubungakan dengan “Kristus”. Menjadi saksi Kristus. Sebab Yesus Kristus adalah YHWH.
Ajaran Saksi Yehovah:
“Allah memiliki nama pribadi yaitu YHWH (dibaca: Yehovah atau Yahweh). Nama pribadi Allah tidak boleh diganti-ganti dengan nama yang lain.” Orang Saksi Yehovah menuduh orang Kristen telah melakukan kesalahan karena telah mengganti nama YHWH menjadi TUHAN (semua hurufnya ditulis dalam huruf besar). Orang Inggris menyebut-Nya LORD. Sekali YHWH tetap YHWH.
Tanggapan Terhadap Saksi Yehova:
Penganut Saksi Yehovah salah kalau mereka beranggapan bahwa nama YHWH tidak boleh diganti dengan nama lain. Sebab….
1. Nama Allah bukan YHWH saja. Selain YHWH, Allah juga punya nama lain: El Shadday = Allah Yang Maha Kuasa. El Elyon = Allah yang maha Tinggi. Adonai = Tuan. Maka tidaklah salah menyebutkan nama Allah dengan sebutan lain selain YHWH.
2. Bahkan Abraham pun tidak mengenal nama YHWH. Ia memanggil Allah dengan sebutan El Elyon. Allah pertama kali memperkenalkan dirinya dengan nama YHWH adalah kepada Musa di gunung Horeb, bukan kepada Abraham. Allah memperkenalkan dirinya kepada Musa dengan nama YHWH terjadi sekitar 600-700 tahun sesudah Abraham. Lalu dapatkah kita katakan bahwa Abraham sesat karena ia tidak mengenal nama YHWH? Tentu tidak. Alkitab mengatakan bahwa ia adalah bapak dari semua orang beriman. Bukan bapak dari orang-orang yang sesat. Orang Israel sendiri menyebut nama YHWH dengan sebutan Adonai. Dan ketika mereka menemukan tulisan YHWH mereka tidak pernah membaca tulisan itu sebagai Yehovah atau Yahweh. Mereka selalu menyebutnya “Adonai” sekalipun yang tertulis adalah YHWH. Sebab mereka dilarang menyebut nama Allah mereka dengan sembarangan. Itulah sebabnya sampai sekarang tidak ada seorangpun yang bisa tahu bagaimana membaca tulisan YHWH. Yahweh atau Yehowa? Tidak ada seorangpun yang tahu. Allah sendiri tidak mempermasalahkan ketika nama-Nya diganti dengan sebutan Adonai. Namun orang Saksi Yehovah telah mempermasalahkan hal yang tidak perlu dipermasalahkan.
3. Di dalam kitab Septuaginta, seluruh kata YHWH diterjemahkan menjadi THEOS atau KURIOS. Kitab Septuaginta adalah kitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Kitab Perjanjian Lama yang asli ditulis dalam bahasa Ibrani. Namun setelah orang Israel dibuang ke Babilon selama 70 tahun, umumnya mereka sudah tidak bisa lagi berbahasa Ibrani. Mereka lebih mengerti bahasa Aram dari pada bahasa Ibrani. Bahasa Aram adalah bahasa masyarakat di tanah Babel. Setelah orang Israel kembali ke tanah Kanaan mereka mamakai bahasa Aram sebagai bahasa mereka sehari-hari. Lalu satu abad kemudian bangsa Israel dijajah oleh bangsa Yunani yang dipimpin oleh Raja Alexander Agung. Raja Alexsander Agung memaksakan supaya bahasa Yunani diajarkan ke daerah jajahannya sampai ke pelosok-pelosok pedalaman. Bahasa Ibrani semakin tersingkirkan. Orang Israel lebih menguasai bahasa Yunani dan bahasa Aram. Itulah sebabnya mengapa Alkitab Perjanjian Lama aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, sedangkan Alkitab Perjanjian Baru ditulis ke dalam bahasa Yunani. Hal tersebut dikarenakan orang Israel yang hidup pada jaman Perjanjian Baru lebih mengerti bahasa Yunani dari pada bahasa Ibrani.
Nah, Karena orang-orang Israel akhirnya lebih mengerti bahasa Yunani dari pada bahasa Ibarani, maka sekitar tahun 120 SM para imam dari kota Alexandria (di Afrika Utara) menerjemahkan Alkitab Perjanjian Lama bahasa Ibrani ke dalam bahasa yang lebih dipahami oleh masyarakat, yaitu bahasa Yunani. Itu terjadi sekitar 120 tahun sebelum Kristus, sebelum para rasul lahir, sebelum adanya Kitab Perjanjian Baru. Alkitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani ini disebut dengan Alkitab Septuaginta. Di dalam Alkitab Perjanjian Lama Septuaginta tidak lagi ditemukan tulisan YHWH. Kata YHWH telah diterjemahkan menjadi THEOS atau KURIOS.
Orang-orang yang hidup pada jaman Yesus lebih akrab dengan kitab Septuaginta dari pada kitab PL berbahasa Ibrani. Bahkan Yesus dan para rasul pun memakai kitab Septuaginta. Tuhan Yesus dan para Rasul sering mengutip Alkitab Perjanjian Lama Septuaginta.
Maka, jikalau nama YHWH itu adalah nama yang harus dipertahankan tentunya Yesus dan para rasul mengajarkan hal itu kepada kita. Kalau seandainya nama YHWH itu sangat penting, tentunya Yesus dan para rasul akan menegaskan kepada kita supaya mempertahankan nama itu. Namun kenyataannya mereka sama sekali tidak membahas hal itu. Malah sebaliknya, mereka memakai kita Septuaginta dan memakai sebutan “THEOS” atau “KURIOS” sebagai pengganti nama YHWH.
Di dalam kitab Septuaginta nama YHWH diganti dengan nama “THEOS” atau “KURIOS”. Di dalam Kitab Perjanjian Baru tidak ada ditemukan kata “YHWH”. Karena Perjanjian baru aslinya telah ditulisa dalam bahasa Yunani. Namun di dalam Perjanjian Baru bahasa Yunani, telah terdapat kata “THEOS” atau “KURIOS”. Dan beberapa kali kata “THEOS” atau pun “KURIOS” ditujukan Kepada Yesus, karena Yesus adalah YHWH.
Di dalam kitab Perjanjian Lama ada dituliskan Yes 43:10 "Kamu inilah saksi-saksi-Ku." Artinya kita menjadi saksi bagi YHWH. Namun di dalam Perjanjian Baru kata “saksi” cenderung dihubungakan dengan “Kristus”. Menjadi saksi Kristus. Sebab Yesus Kristus adalah YHWH.
- Sebagian dari orang Saksi Yehovah menyadari bahwa ajaran untuk mempertahankan nama YHWH tidak didukung oleh Alkitab itu sendiri. Ketika menyadari hal itu sebagian mereka bertobat, tetapi sebagian lagi tetap di dalam kesesatan mereka. Bahkan akhir-akhir ini mereka berani melakukan penipuan untuk mendukung ajaran mereka. Penipuan itu antara lain:Terhadap kitab Septuaginta: kata “THEOS” atau “KURIOS” mereka ganti menjadi YHWH. Diantara huruf-huruf Yunani tiba-tiba muncul huruf Ibrani YHWH.
- Terhadap kitab Perjanjian Baru mereka juga mengganti kata “THEOS” atau “KURIOS” menjadi YHWH. Namun ketika mereka menemukan kata “THEOS” atau “KURIOS” yang berhubungan dengan nama Yesus, mereka tidak mengubahnya menjadi YHWH. Sebab mereka tidak menghendaki Yesus disamakan dengan YHWH. Bagi mereka Yesus bukanlah Allah yang Maha Kuasa. Bagi mereka Yesus adalah ciptaan yang mendapat sebutan sebagai allah. Atau allah kecil.
No comments:
Post a Comment