Thursday, March 12, 2009

PROBLEM DI DALAM METODE ILMIAH


Di dalam tulisan ini saya sangat berhutang kepada Bapak Stanley Setiadi. Sumber tulisan ini banyak dikutip dari makalah yang ditulis oleh rekan saya Bapak Stanley Setiadi. Beliau memberi sebuah makalah kepada saya ketika kami sama-sama kuliah di STTRII. Saya sangat terkesan dengan makalah tersebut. Saya lupa judul makalahnya. Saya juga lupa bagian mana saja yang telah saya kutip dari makalah tersebut. Sorry Pak Stanley :-)

Ok, kita langsung saja kepada pokok permasalahannya. Umumnya orang awam berpikir bahwa segalah sesuatu yang "berbau" ilmiah sudah pasti dapat dipercayai. "Yah, namanya juga ilmu pasti tentunya sudah pasti terjamin kebenarannya". Demikianlah umumnya kesimpulan masyarakat. Namun jika kita coba membuat suatu evaluasi terhadap metode ilmiah dan konsep kebenaran di dalam ilmu pengetahuan alam, kita akhirnya akanmenarik kesimpulan yang berbeda. Yang mulanya kita terima sebagai suatu kepastian, pada akhirnya kita meragukannya.

1. METODE DEDUKSI DAN INDUKSI

a. Metode Deduksi. Metode yang masih terus diterapkan sampai pada abad pertengahan adalah metode yang usulkan oleh Aristoteles (384-322 SM), yaitu metode deduksi. Metode deduksi: Dari satu atau beberapa pemikiran umum ditarik kesimpulan detail atau partikular. Metode ini sangat begantung pada pemikiran umum yand diambil sebagai dasar. Sudah tentu pemikiran umum dapat terjadi kesalahan.

b. Metode Induksi. Metode yang memakai pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan sebagai dasar adalah metode yang dilakukan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519) dan kemudian dirumuskan secara filosofi oleh Francis Bacon (1561-1626). Metode ini disebut dengan metode induksi. Metode ini kemudian menjadi dasar ilmu pengetahuan alam modern sampai saat ini. Kebenaran ilmiah tidak lagi didasarkan pada otoritas seseorang, tetapi oleh pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaanb. Hasil pengamatan dan percobaan dianggap lebih tinggi dari padapemikiran umum otoritas manusia yang manapun.

KESIMPULAN I.
  • Kini dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan alam modern berdasarkan pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan yang teliti dan dapat diulangi.
  • Teori Evolusi tidak dapat disebut sebagai teori yang bersifat ilmiah. Sebab proses terjadinya manusia dari primat menjadi manusia, tidak dapat dimatai atau dicoba dan diulangi dengan teliti.

2. KONSEP KEBENARAN DALAM ILMU PENGETAHUAN ALAM

Pada umumnya orang menganggap bahwa ilmu pengetahuan alam lebih eksak dari pada ilmu pengetahuan sosial. Dari ilmu pengetahuan alam yang dianggap paling eksak adalah ilmu pasti matematika dan fisika

a. Konsep Kebenaran dalam Matematika
Matematika adalah pasti selama orang mengikuti axioma-axioma dan peraturan-peraturan yang dibuat sebelumnya, dan selama berada dalam dunia ide. Axioma ini tidak dapat dibuktikan, tetapi harus diterima dengan “IMAN”. Ia kehilangan kepastia akan kebenarannya begitu diterapkan dalam dunia nyata, yaitu dunia fisika.

b. Konsep Kebenaran dalam Fisika.
  • Seorang ahli fisika yang sangat terkenal Sir James Jean (1877-1947) menulis sebagai berikut: “Ilmu pengetahuan adalah dugaan (hipotesa) yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Jikalau suatu teori pada suatu saat dapat dibantah oleh suatu pecobaan berarti teori tersebut salah. Tetapi jikalau belum dapat terbantahkan oleh suatu percobaan, itu tidak berarti teori tersebut adalah benar, sebab teori tersebut masih terbuka untuk pengujian di masa yang akan datang.
  • Teori-teori ilmu pengetahuan hanyalah model dimana sebanyak mungkin gejala dapat diterangkan atau diramalkan. Begitu timbul fakta baru yang membantah teori tersebut, haruslah dibuat teori baru. Ilmu pengetahuan yang manapun tidak boleh mengatakan telah memperoleh kebenaran.
  • Karl Popper menulis: “Dengan observasi terhadap angsa-angsa putih, betapapun besar jumlahnya, orang tidak dapat sampai pada teori yang pasti benar bahwa semua angsa berwarna putih. Tetapi cukuplah satu observasi terhadap seekor angsa hitam untuk menyangkal teori tadi.”

KESIMPULAN II:
  • Dalam ilmu pengetahuan alam, tidak ada kebenaran mutlak. Sebuah teori ilmiah tidak pernah dibuktikan benar, maksimal dapat dikatakan belum terbukti salah.
  • Meskipun seandainya evolusi tidak dapat dibuktikan salah (walaupun sebenarnya dapat dibuktikan salah), teori evolusi tidak dapat dibuktikan benar. [VB]
http://victormordechai.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment